CianjurNewsFlash (CNF) - Pasca pemerintah mengumumkan kenaikan harga gas non subsidi 12 kg sebesar Rp18 ribu pertabung, dirasa makin memberatkan masyarakat khususnya kalangan ibu-ibu. Mereka mengeluhkan mahalnya harga gas 12 kg yang dijual saat ini. Selain itu juga harga berbagai kebutuhan pokok belum juga turun meski harga Bahan Bakar Minyak (BBM) telah turun.
Salah satunya adalah ibu Sam, salah seorang warga Cibadak Cipanas. Biasanya untuk memasak segala makanan untuk keluarga, menggunakan gas 12 kg. Namun setelah kenaikan harga dirinya beralih dengan menggunakan gas 3 kg. "Ya dengan kenaikan sekarang cukup memberatkanlah, apalagi pemerintah nanti berencana bakal menaikkan harga gas 12 kg lagi, semakin berat pastinya," tuturnya.
Hal senada juga di sampaikan oleh ibu rumah tangga lainnya. Ibu Mimin yang tinggal di Gadog Cipanas mengatakan bahwa dengan kenaikan gas 12 kg dirinya harus membatasi penggunaan. "Sekarang pakenya yang 3 kg saja, kan yang 12 kilo lumayan mahal. Kalo yang 12 kilo paling sekali-kali saja," ucapnya.
Rencananya penyesuaian tersebut dilakukan secara otomotis setiap 6 (enam) bulan hingga mencapai harga keekonomian di tahun 2016. (FI/ferrycia)
No comments:
Post a Comment