CianjurNewsFlash (CNF) - Perbudakan modern di Tangerang berakhir
setelah 2 orang pegawainya berhasil kabur dari "penyekapan" sebuah
pabrik kuali. Berawal dari kaburnya Idan (18) salah seorang warga Cikalong dan juga Majid warga Lampung berhasil meloloskan diri dari tempat bekerja di Tangerang.
Idan ketika berhasil kabur dari tempat kerjanya di Tangerang ke
kampungnya di Cikalong penampilannya seperti "orang gila".
"Penampilannya begitu kotor dengan rambut gondrong acak-acakan dengan
hanya 1 baju yaitu yang dipake" Demikian yang dikemukakan oleh Ujang
Makmur (38) selaku sekdes Sukagalih Cikalong Cianjur saat berada di
kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)
Jl. Siliwangi Cianjur Minggu (5/5).
Ujang yang ikut ke
Tangerang bersama dengan tokoh masyarakat Cikalong menuturkan bahwa
warganya yang bekerja di tempat tersebut berjumlah 9 orang, namun 3
orang berhasil kabur lebih dulu. 6 orang lainnya berhasil keluar setelah
dilakukan penggerebegan di pabrik kuali tersebut.
Sementara
itu Kabid Advokasi P2TP2A Lidia Indiani ketika ditemui di tempat
kerjanya mengatakan bahwa kasus ini telah memiliki 3 unsur cara dan
tujuan dan bisa dikategorikan traffiking, dimana dilihat dari tujuannya
yaitu mengekploitasi tenaga secara habis-habisan dan hak mereka tidak
mendapatkan gaji sama sekali.
Meski hanya 4 merupakan bagian anak yang berada dibawah umur namun jumlah 23 orang ini masuk dalam kategori traffiking.
Mereka direkrut oleh para mandor yang bekerja di pabrik tersebut dengan
kaki tanganya tersebar di wilayah Cianjur Selatan, dengan
diiming-imingi pekerjaan yang mereka anggap menggiurkan.
Lidia
menambahkan bahwa ini merupakan penyiksaan modern yang pernah dan
terjadi diabad sekarang dimana para pekerja di paksa bekerja dibawah
tekanan fisik serta pemukulan dan penyiksaan dan itu terjadi setiap
hari. Selain itu juga gaji yang tidak pernah di bayar, makanpun hanya
diberi seadanya.
Dari jumlah sebanyak 34 orang, Cianjur
berjumlah sebanyak 22 orang tersebar di beberapa wilayah dan kecamatan
antara lain Cikalong, Cidaun, Cibinong, Pasirkuda, Pagelaran, Campaka,
dan Mande.
Berkat keberanian dari 2 yang berhasil kabur,
akhirnya bisa mengungkap perbudakan yang terjadi di Tangerang. Untuk
langkah P2TP2A yaitu akan berkoordinasi dan mengadvokasi dengan lembaga
kontras, komnas ham dan LPKS. Dan nantinya ketika bersidang mereka akan
siap mendampinginya.
No comments:
Post a Comment