Monday, December 15, 2014

Rumah Hampir Ambruk, Warga Berharap Ada Perhatian Pemkab Cianjur Realisasikan Rutilahu

CianjurNewsFlash (CNF) - Program  rumah tidak layak huni (Rutilahu) dimana anggarannya dikucurkan begitu besar, ternyata belum sepenuhnya dinikmati oleh masyarakat. Masih banyak dari warga Cianjur yang belum menikmati program yang dananya dikucurkan dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten.

Seperti halnya di Desa Sukataris, dimana beberapa rumah kedapatan dalam kondisi yang memprihatinkan. Rumah milik Supendi Lesmana (45), salah satunya. Bangunan dengan dinding bilik dan kayu dengan posisi hampir roboh ini seolah lepas dari perhatian pemerintah desa maupun kecamatan. "Nya sering ageung angin dugika ngaborobot bade runtuh, kitu oge balocor (sering tertiup angin sampai hampir runtuh, juga pada bocor, red)." Demikian yang dikatakan oleh istri Supendi, warga RT02/06 Desa Sukataris Karangtengah Cianjur, ketika ditemui di rumahnya yang hampir runtuh, Senin (15/12/14).

Di sisi lain Kankan (41) yang merupakan ketua RT 02, mengungkapkan bahwa dilingkungannya terdapat 9 rumah tidak layak huni bahkan ada juga yang telah ambruk. Dirinya telah beberapa kali bolak balik mengajukan perbaikan ke pihak Desa dan Kecamatan, namun tidak ada hasilnya. "Nya abdi tos ngajukeun kanggo bedah rumah ka pihak desa tras kecamatan tapi jawaban ti pihak desa ti lurah saurna teu aya jatah kanggo Sukataris mah. Nya salami iyeu tiasa di carioskeun teu aya perhatosan we ti pemerintah," jelasnya.

Dirinya menjelaskan bahwa, sejak dulu pihaknya belum pernah menerima bantuan dari pemerintah terlebih yang berkaitan dengan perbaikan tempat tinggal. "Nya ari abdimah berharap ada perhatian dari pemerintah untuk segera memperbaiki rumah warga yang tidak layak huni, sareng hoyong tepat sasaran langsung katampi ku orang na kitu," harapnya.

Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) Kabupaten Cianjur Yoni Raleda mengaku, tidak seperti tahun lalu pelaksanaannya secara menyebar, program bantuan dari pemerintah pusat untuk pengelolaan rutilahu di setiap kabupaten/kota kini lebih fokus dan terarah. Semua rutilahu didata dan diusulkan daerah. Selanjutnya pemerintah pusat yang menentukan mana yang menjadi prioritas dikerjakan terlebih dahulu dan terfokus di satu kecamatan. 

"Jadi sekarang ada istilah kecamatan tuntas. Maksudnya pusat itu memilih mana saja rutilahu yang terdapat di satu kecamatan dan fokus dahulu untukmengerjakan di satu lokasi itu hingga tuntas," kata Yoni.

Ditambahkan juga, ada beberapa kriteria untuk bisa mendapatkan program tersebut. Diantaranya kepemilikan tanah. "Tanah harus milik sendiri, bukan miliki orang lain atau kontrakan. Selain itu, lantai bangunan dari tanah, dindingnya terbuat dari bilik bambu, dan orangnya benar-benar tidak mampu atau jompo," jelasnya.

Tahun lalu Pemerintah Kabupaten Cianjur berencana melakukan pembangunan rutilahu bagi 1.500. Dan di 2014 ini, rencananya mengalokasikan perbaikan sebanyak 3.000. Hal itu dilakukan untuk membantu masyarakat miskin sehingga di tahun 2016, tidak ada lagi penduduk Kabupaten Cianjur yang tinggal di rutilahu. (FI/ferrycia)

No comments:

Post a Comment