CianjurNewsFlash (CNF) - Terkait dengan hasil test urine yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Narkotika (BNN) Kabupaten Cianjur terhadap anggota DPRD Canjur, Ketua Dewan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mempublikasikan hasil test tersebut.
"Sebetulnyakan kepentingannya bukan untuk publikasi namun kita sebagai publik figure, ketika isu pemberantasan narkoba berjalan ya harus memberikan contoh, dimana harus di test urine dan diusahakan bersih." Demikian yang dikatakan oleh Ketua DPRD Cianjur, Yadi Mulyadi, Selasa (9/12/14).
Pihaknya tidak akan mempublikasikan hasil test urine. "Kalo untuk publikasi kita akan lihat dulu nanti. Jangan dilihat segala sesuatu dengan politis. Ada yang memainkan kepentingan politik ga, kalo ada yang memainkan politik saya ga mau lebih baik saya mundur," tambahnya.
Saat ini banyak kalangan masyarakat yang mempertanyakan apakah para wakil rakyat tersebut memang benar-benar bersih dari narkoba atau sebaliknya. Masyarakat akan lebih yakin dengan para wakilnya apabila mereka melakukannya. "Sampai saat ini saya melihat belum ada. Kita harus berhusnudhon berprasangka yang baik, berprasangka yang tidak baik itu jelek," ujarnya sambil bercanda.
Sebagaimana diketahui bahwa puluhan anggota DPRD Kabupaten Cianjur menjalani tes urine di gedung Dewan, Senin (24/11/14) sore, oleh Badan Nasional Narkotika (BNN) Kabupaten Cianjur yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah para wakil rakyat tersebut memang bersih dari narkoba ataukah ada yang biasa mengkonsumsinya.
Dari jumlah 50 anggota DPRD Cianjur, tidak semua melakukan test urine dan hanya sekitar 40 orang yang menjalani tes urine saat itu, dan sisanya tanpa ada alasan. BNNK Cianjur pun sedang melakukan pengawasan terhadap beberapa orang yang diindikasi memakai barang terlarang, dan sudah ada dalam data incaran yang dicurigai. (FI/ferrycia)
No comments:
Post a Comment