CianjurNewsFlash (CNF) - Meski terkendala jumlah tenaga gizi yang terbatas, namun temuan kasus gizi buruk dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Tenaga Bidang Pembinaan Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinkes Kabupaten Cianjur dirasa sangat penting dan saat ini jumlahnya masih sedikit. Selama ini hampir sebagian besar pengelola gizi di setiap puskesmas masih mengandalkan tenaga bidan.
Namun begitu, program pengentasan gizi buruk terus dilakukan Dinkes Kabupaten Cianjur, dan salah satu bukti keberhasilannya yaitu temuan kasus gizi buruk dari tahun ke tahun mengalami penurunan. "Selama 2014 hingga Juli, jumlah temuan gizi buruk lebih kurang 70 kasus. Jika dibandingkan dengan temuan pada 2012 sebanyak 986 kasus dan pada 2013 sebanyak 346 kasus. Artinya bahwa penatalaksanaan gizi buruk di Cianjur sudah lebih baik." Demikian yang dikemukakan oleh Kepala Bidang Pembinaan Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinkes Kabupaten Cianjur Neneng Efa Fatimah, beberapa waktu lalu.
Salah satu kecenderungan mengalami gizi buruk rata-rata disebabkan karena faktor ekonomi. Namun begitu pihaknya saat ini sedang mempersiapkan rencana terapi gizi buruk.
"Saat ini program yang akan berjalan lebih difokuskan kepada therapeutic feeding center (terapi gizi buruk), dimana yang ditunjuk sebagai pilot projectnya yaitu Puskesmas Ciranjang dan Cikalongkulon," tambahnya.
Diakuinya walaupun masih kekurangan tenaga ahli gizi, salah seorang tim medis pengelola gizi di Cianjur pernah menjadi juara kedua tingkat Provinsi Jawa Barat. "Hanya secara kuantitas saja yang belum cukup, termasuk dari sisi keilmuan. Idealnya kami harapkan agar tim pengelola gizi itu memang berasal dari orang yang ahli dalam bidangnya," jelasnya. (FI/ferrycia)
No comments:
Post a Comment