7 Ton Perhari Masyarakat Cianjur Konsumsi Kecambah, Para Pengusaha Inginkan Bentuk Asosiasi

CianjurNewsFlash (CNF) - Kebutuhan akan kecambah (toge) bagi masyarakat Cianjur tiap harinya cukup tinggi. Tidak kurang dari 7 ton kecambah di jual dan dikonsumsi oleh masyarakat Cianjur setiap harinya. Meski demikian masih ada hal yang dirasa cukup mengganggu bagi pengusaha kecambah yaitu harga yang bervariasi.

Dengan adanya perbedaan harga tersebut mendorong para pengusaha kecambah di Kabupaten Cianjur untuk menyamakan harga. "Dengan adanya perbedaan harga kecambah, para pengusahany ingin membuat suatu wadah perkumpulan (asosiasi) yang bertujuan untuk menyamakan harga." Demikian yang dikemukakan oleh Kukuh Santosa, selaku Kasi Bina Sistem Distribusi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cianjur, Selasa (17/6/14).

Sejauh ini kecambah berasal dari Cianjur banyak diminati dibanding dengan kecambah dari luar Cianjur. Dengan jarak waktu yang singkat yaitu 4 hari, kecambah dapat langsung dijual ke konsumen. "Adapun perbedaanya yaitu dilihat dari ukuran dimana ukuran kecambah dari Cianjur memiliki panjang sekitar 6 cm, sedangkan dari daerah lain hingga 8 cm. Dengan ukuran yang lebih panjang tentu saja selain agak berat juga akan mudah cepat busuk," tambah Kukuh.

Sampai saat ini permintaan di Cianjur begitu banyak. Untuk menghasilkan 7 ton setiap harinya dibutuhkan 1.2 ton kacang hijau. Harga kacang hijau yang merupakan bahan bakunya maaih diimport dan harganya berkisar antara 20-22 ribu perkilo. Dengan adanya kenaikan harga kacang hijau tentu saja akan berpengaruh terhadap penjualan ke konsumen. Saat ini harga kecambah per kilonya bervariasi yaitu berkisar Rp6 ribu namun dengan terbentuknya asosiasi tersebut diharapkan akan ada kesamaan harga. (FI/ferrycia)