Thursday, May 1, 2014

Imigran Yang Dirawat Di RSUD Cianjur Membaik

CianjurNewsFlash (CNF) - Sampai saat ini 4 pasien rumah sakir umum daerah kab. Ciajur yang merupakan korba kecelakaan laut yang membawa imigran berasal dari Lebanon kondisinya membaik. Ketika ditemui di ruangan anggur, mereka terlihat cukup baik.

Mereka masuk rumah sakit sejak Sabtu malam (28/9). Meski pihak rumah sakit telah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, namun belum bisa mengetahui hasil laboratorium secara lengkap.

Jumlah yang dirawat di rumah sakit umum kabupaten Cianjur berjumlah 4 orang terdiri dari perempuan, Nazima (32), Amrir (11) seorang lagi perempuan berusia 23 tahun dan juga 1 orang anak laki-laki berusia 8 tahun.

Keempat orang yang dirawat selain karena dehidrasi juga di bagian badannya terdapat memar akibat terbentur kayu dan batu.

"Kalau dilihat dari penangan sepertinya ini sepertinya kurang dari seminggu dan kalau keadaan membaik kita berkoordinasi dengan pihak terkait seperti kepolisian dan imigrasi". Demikian yang dikemukakan oleh Euis Awang Rusmiati selaku kepala bidang keperawatan RSUD Kab. Cianjur Senin siang (30/9).

Nazima (32) salah seorang imigran asal Lebanon yang selamat dari peristiwa kecelakaan perahu diperairan Agrabinta Cianjur menuturkan bahwa tujuan mereka adalah menuju Chrismas Island Australia. Di bersama anak-anaknya beserta salah sorang saudara perempuan dari suaminya diajak oleh suami untuk pergi ke Australia. Tujuan ke Australia yaitu untuk menyelamatkan kehidupan keluarganya terutama anak-anaknya, dimana kondisi dinegaranya yaitu Lebanon sedang tidak kondusif seperti di Syria. Bersama 3 anaknya dan 1 orang saudara perempuan kakanya yaitu Jamilah berharap ada kehidupan lebih baik.

Ketika ditanya tentang kronologis kejadiannya Nazima menjawab bahwa "Selama 5 hari kami terkatung-katung di tengah laut. Kami tidak mengetahui dimana nahkodanya dan sampai selama 2 tanpa makanan dan minuman padahal kami memiliki anak kecil dan bayi".

Nazima menambahkan bahwa "saya selamat karena berpegangan pada potongan perahu yang hancur. Setelah berpegangan pada kayu entah berapa lama dan akhirnya kami terdampar di pesisir pantai dan setelah itu saya tidak ingat lagi".

Anaknya bernama Nur (7), Halif (6), dan Karim (3) meninggal. Atas kejadian ini, dirinya tidak tahu apa yang akan dilakukan. (FI)

No comments:

Post a Comment