Tuesday, April 1, 2014

Perlunya Dibangun Panti Sosial


CianjurNewsFlash (CNF) - Mulai tingginya persoalan sosial di Kabupaten Cianjur, seperti gelandangan pengemis (gepeng), anak jalanan (anjal) dan wanita penjaja seks (WPS), membuat Pemkab Cianjur tidak maksimal dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

Hal ini dikarenakan, Pemkab Cianjur belum memiliki panti sosial untuk menanggulangi para penyakit sosial tersebut. Selama ini Pemkab Cianjur mengirimkan para gepeng, anjal dan wps ke panti sosial di Sukabumi. 

Kabid Penegakan Perda Satpol PP Kabupaten Cianjur Sulaeman Madza mengatakan, tidak adanya panti sosial di Cianjur membuat pihaknya kesulitan dalam menindaklanjuti setiap selesainya razia seperti gepeng, anjal dan wps.

"Untuk dititip ke panti sosial di Sukabumi kita harus menunggu permintaan dari mereka (panti sosial, red) dan itu juga membutuhkan biaya besar," katanya saat ditemui wartawan di kantornya, Jum'at(8/3/13).

Dia menuturkan, upaya pembinaan berkelanjutan terhadap para gepeng, anjal dan wps  yang terjaring razia di wilayah Cianjur oleh petugas masih minim.

"Minimnya pembinaan itu mengakibatkan mereka (gepeng, anjal dan wps, red) terus kembali beroperasi di jalanan meskipun telah mendapatkan pembinaan di panti rehabilitasi sosial," ucapnya.

Sulaeman menjelaskan, kebutuhan panti sosial dirasa makin mendesak karena mulai berdatangannya gepeng dan anjal musiman dari luar kota.

"Dapat kita lihat setiap hari jumat puluhan gepeng berjajar di halaman Mesjid Agung Cianjur, dan mereka ada yang berasal dari luar kota Cianjur, meskipun ada yang asli Cianjur," jelasnya.

Sementara itu, Agung (35) salah seorang warga mengungkapkan, dirinya cukup merasa terganggu dengan mulai maraknya gepeng dan anjal di Cianjur, apalagi mereka sudah berani memaksa minta untuk diberi.

"Seperti di angkum, mereka selalu maksa untuk diberi uang receh tiap kali naik ke dalam angkum," katanya dengan nada kesal.

No comments:

Post a Comment