CianjurNewsFlash (CNF) - Merebaknya
serangan yang diakibatkan oleh Virus flu burung atau H5N1 di beberapa
daerah di Indonesia, menyebabkan banyak peternak mulai resah. Tercatat
ribuan unggas jenis itik mati oleh virus berbahaya tersebut.
Berbagai
upaya antisipasi, di antaranya melakukan surveylance, monitoring,
penyuluhan, pemberian disinfektan, maupun penyemprotan dan pengawasan
lalu lintas unggas, terutama jenis itik yang digembalakan secara
berpindah-pindah.
Seperti
diketahui, virus flu burung dinyatakan telah berevolusi dari H5N1
menjadi H5N1 232. Penyebaran flu burung bisa terjadi akibat pola migrasi
populasi dan impor unggas dari negara lain. Pemerintah tidak menetapkan
kejadian matinya unggas sebagai kejadian luar biasa karena skala unggas
yang terjangkit masih kecil.
Kepala
Seksi Bina Kesehatan Ikan dan Hewan Dinas Peternakan Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Cianjur M Agung Rianto menuturkan upaya
mengantisipasi penyebaran virus flu burung memang kerap dilakukan
pihaknya. Terlebih saat musim hujan dengan cuaca ekstrem saat ini yang
dinilai berpotensi terjadinya serangan virus flu burung.
"Kita
lakukan berbagai upaya antisipasi, di antaranya melakukan surveylance,
monitoring, penyuluhan, pemberian disinfektan, maupun penyemprotan dan
pengawasan lalu lintas unggas, terutama jenis itik yang digembalakan
secara berpindah-pindah,"
No comments:
Post a Comment