CianjurNewsFlash (CNF) - Aparatur desa se-Kecamatan Cipanas Kabupaten
Cianjur dikerahkan mengawasi semakin melebarnya amblesan retakan tanah
di Kampung Puncak RT 01/06 Desa Ciloto Kecamatan Cipanas. Hal itu
dilakukan karena khawatir retakan tanah berpotensi longsor mengingat
curah hujan diprediksi masih akan terus terjadi.
Secara
bergiliran, setiap aparatur desa diberikan tugas memantau perkembangan
amblesnya retakan tanah yang saat ini sudah mencapai 2,5 sampai 3 meter
dengan panjang hampir 117 meter. Sebanyak 147 Kepala Keluarga (KK) atau
525 jiwa yang ditinggal di pemukiman, hampir seluruhnya sudah diungsikan
ke beberapa tempat yang dinilai aman.
Kepala Seksi Trantib
Kecamatan Cipanas, Suryana Prawira mengaku, sedikit demi sedikit,
amblesan retakan tanah semakin membesar bersamaan dengan turunnya hujan
setiap harinya. Kondisi tersebut dikhawatirkan berpotensi longsor.
"Kami
terus memantau perkembangannya selama 24 jam. Kita libatkan juga
seluruh aparatur desa di Kecamatan Cipanas dengan menjadwalkan secara
bergiliran upaya pemantauan siang dan malam. Setiap hari, kita kerahkan 5
orang untuk berjaga-jaga di lokasi," kata Suryana, Rabu (30/1/2013).
Dia
mengatakan, beberapa hari terakhir, wilayah Cipanas kerap disergap
turun hujan deras disertai angin kencang. Karena itu, diperlukan
kewaspadaan dini agar hal-hal yang diinginkan bisa diantisipasi sedini
mungkin. "Pengerahan seluruh aparatur desa ini dilakukan setelah
pemerintah menetapkan status darurat bencana pada Jumat lalu sesuai
instruksi Bupati Cianjur. Mungkin saja jika kondisi semakin tidak
memungkinkan, tanggap darurat bencana bakal ditambah lagi," katanya.
Kepala
Desa Ciloto, Usep Setiawan mengaku, saat ini pemukiman Kampung Puncak
sudah dikosongkan karena khawatir terjadi bencana longsor akibat
amblesan retakan tanah semakin melebar. Pihaknya pun sudah
menginstruksikan ketua RT setempat menjaga kondisi lingkungan permukiman
warga sebagai antisipasi terjadinya penjarahan.
"Warga telah
diungsikan ke tempat yang lebih aman. Ada yang ditampung di tempat
pengungsian, ada juga yang tinggal di rumah kerabatnya. Untuk menjaga
sewaku-waktu ada tindak kriminal, saya pun telah menugaskan kepada ketua
RT untuk berjaga-jaga di lokasi tersebut," imbuhnya.
Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Asep Suhara mengatakan,
keinginan warga untuk direlokasi saat ini masih dalam pembahasan.
Apalagi, untuk merelokasi itu harus ditempuh berbagai mekanisme,
termasuk koordinasi dengan Badan Geologi.
No comments:
Post a Comment