Friday, March 21, 2014

Aparat Desa Awasi Retakan Tanah


CianjurNewsFlash (CNF) - Aparatur desa se-Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur dikerahkan mengawasi semakin melebarnya amblesan retakan tanah di Kampung Puncak RT 01/06 Desa Ciloto Kecamatan Cipanas. Hal itu dilakukan karena khawatir retakan tanah berpotensi longsor mengingat curah hujan diprediksi masih akan terus terjadi.

Secara bergiliran, setiap aparatur desa diberikan tugas memantau perkembangan amblesnya retakan tanah yang saat ini sudah mencapai 2,5 sampai 3 meter dengan panjang hampir 117 meter. Sebanyak 147 Kepala Keluarga (KK) atau 525 jiwa yang ditinggal di pemukiman, hampir seluruhnya sudah diungsikan ke beberapa tempat yang dinilai aman.

Kepala Seksi Trantib Kecamatan Cipanas, Suryana Prawira mengaku, sedikit demi sedikit, amblesan retakan tanah semakin membesar bersamaan dengan turunnya hujan setiap harinya. Kondisi tersebut dikhawatirkan berpotensi longsor.

"Kami terus memantau perkembangannya selama 24 jam. Kita libatkan juga seluruh aparatur desa di Kecamatan Cipanas dengan menjadwalkan secara bergiliran upaya pemantauan siang dan malam. Setiap hari, kita kerahkan 5 orang untuk berjaga-jaga di lokasi," kata Suryana, Rabu (30/1/2013).

Dia mengatakan, beberapa hari terakhir, wilayah Cipanas kerap disergap turun hujan deras disertai angin kencang. Karena itu, diperlukan kewaspadaan dini agar hal-hal yang diinginkan bisa diantisipasi sedini mungkin. "Pengerahan seluruh aparatur desa ini dilakukan setelah pemerintah menetapkan status darurat bencana pada Jumat lalu sesuai instruksi Bupati Cianjur. Mungkin saja jika kondisi semakin tidak memungkinkan, tanggap darurat bencana bakal ditambah lagi," katanya.

Kepala Desa Ciloto, Usep Setiawan mengaku, saat ini pemukiman Kampung Puncak sudah dikosongkan karena khawatir terjadi bencana longsor akibat amblesan retakan tanah semakin melebar. Pihaknya pun sudah menginstruksikan ketua RT setempat menjaga kondisi lingkungan permukiman warga sebagai antisipasi terjadinya penjarahan.

"Warga telah diungsikan ke tempat yang lebih aman. Ada yang ditampung di tempat pengungsian, ada juga yang tinggal di rumah kerabatnya. Untuk menjaga sewaku-waktu ada tindak kriminal, saya pun telah menugaskan kepada ketua RT untuk berjaga-jaga di lokasi tersebut," imbuhnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Asep Suhara mengatakan, keinginan warga untuk direlokasi saat ini masih dalam pembahasan. Apalagi, untuk merelokasi itu harus ditempuh berbagai mekanisme, termasuk koordinasi dengan Badan Geologi.

No comments:

Post a Comment