CianjurNewsFlash (CNF) - Sebanyak enam orang diduga berandalan bermotor
yang selama ini kerap meresahkan masyarakat, berhasil diciduk aparat
kepolisian. Sebanyak tiga orang di antaranya diringkus oleh anggota
Polsek Cianjur, dan tiga orang lainnya diringkus Polsek Karangtengah.
Kapolres Cianjur AKBP Agustri Heryanto melalui Kepala Bagian Operasional
Polres Cianjur Kompol Gatot Satrio Utomo mengatakan, penangkapan
terhadap 6 orang diduga berandalan bermotor dilakukan setelah petugas
melakukan pengejaran terus menerus. Dari tangan mereka, aparat
kepolisian berhasil mengamankan sepeda motor berikut senjata tajam.
"Keberadaanya sudah sangat meresahkan masyarakat bahkan cenderung sadis. Ada salah seorang korbannya dibacok hingga tangannya putus," kata Gatot, Kamis (17/6/2013).
Komplotan berandalan bermotor yang berhasil diciduk kebanyakan anak baru gede (ABG) yang berusai antara 18-23 tahun. Bahkan ada di antaranya yang duduk di bangku kuliah. "Modus yang dilakukan adalah memepet motor korban. Para pelaku membacok korban menggunakan senjata tajam bahkan alat setrum. Kemudian motor korban dibawa kabur," terangnya.
Gatot tak segan memerintahkan anggotanya melakukan tembak di tempat kepada setiap berandalan bermotor yang berupaya melakukan perlawanan. Tindakan itu diambil karena memang keberadaannya juga sudah sangat meresahkan, sekaligus memberikan efek jera.
"Kita perintahkan kepada anggota untuk tembak di tempat jika ada geng motor yang berbuat ulah melawan petugas. Biar mereka jera tidak lagi melakukan aksi kejahatan di wilayah Cianjur. Kita tidak akan main-main dengan geng motor yang meresahkan masyarakat," katanya.
Untuk mengantisipasi maraknya keberadaan berandalan bermotor, menurut Gatot, secara rutin pihaknya menggelar operasi. Utamanya setiap malam Minggu dengan menyisir titik-titik yang dinilai sebagai tempat berkumpul.
"Keberadaanya sudah sangat meresahkan masyarakat bahkan cenderung sadis. Ada salah seorang korbannya dibacok hingga tangannya putus," kata Gatot, Kamis (17/6/2013).
Komplotan berandalan bermotor yang berhasil diciduk kebanyakan anak baru gede (ABG) yang berusai antara 18-23 tahun. Bahkan ada di antaranya yang duduk di bangku kuliah. "Modus yang dilakukan adalah memepet motor korban. Para pelaku membacok korban menggunakan senjata tajam bahkan alat setrum. Kemudian motor korban dibawa kabur," terangnya.
Gatot tak segan memerintahkan anggotanya melakukan tembak di tempat kepada setiap berandalan bermotor yang berupaya melakukan perlawanan. Tindakan itu diambil karena memang keberadaannya juga sudah sangat meresahkan, sekaligus memberikan efek jera.
"Kita perintahkan kepada anggota untuk tembak di tempat jika ada geng motor yang berbuat ulah melawan petugas. Biar mereka jera tidak lagi melakukan aksi kejahatan di wilayah Cianjur. Kita tidak akan main-main dengan geng motor yang meresahkan masyarakat," katanya.
Untuk mengantisipasi maraknya keberadaan berandalan bermotor, menurut Gatot, secara rutin pihaknya menggelar operasi. Utamanya setiap malam Minggu dengan menyisir titik-titik yang dinilai sebagai tempat berkumpul.
No comments:
Post a Comment