CianjurNewsFlash (CNF) - Sekitar 100 lebih sopir colt jurusan
Cianjur-Bogor yang tergabung dalam Persatuan Pengemudi Cianjur Bogor
(PPCB) melakukan aksi mogok operasi, Kamis (17/1/2013).
Mereka
beramai-ramai berunjuk rasa ke gedung DPRD memprotes tidak konsekuennya
pihak PO Marita, angkutan dengan trayek Cianjur-Terminal Kampung
Rambutan, yang masih mengangkut penumpang jarak dekat serta menambah
armada angkutan.
Padahal, sesuai perjanjian 4 tahun lalu, saat
akan beroperasinya PO Marita, pihak pengusaha berjanji tidak akan
menambah jumlah armada.
Berdasarkan pantauan, aksi unjuk rasa
dilakukan dengan tertib. Seluruh sopir trayek Cianjur-Bogor yang
diperkirakan berjumlah lebih dari 100 orang, berkonvoi menggunakan
armadanya menuju gedung DPRD dalam pengawalan aparat kepolisian. Tidak
ada orasi dalam aksi tersebut. Begitu tiba di gedung DPRD, mereka
langsung diterima sejumlah wakil rakyat di ruang rapat anggaran.
Ketua
Umum PPCB Amir Tajudin mengatakan selama ini tidak ada kejelasan trayek
PO Marita yang melayani Sindangbarang-Cianjur-Puncak-Kampung Rambutan,
Sindangbarang-Cianjur-Puncak-Depok, dan
Sindangbarang-Cianjur-Puncak-Bumi Serpong Damai. "Kami minta kejelasan
kalau memang izin trayek itu ada," tegas Amir.
Amir juga
menyebutkan, sekitar 4 tahun lalu, saat akan beroperasi, pengusaha PO
Marita berjanji tidak akan menambah jumlah armada. Sesuai perjanjian,
jumlahnya sebanyak 13 unit.
"Namun saat ini jumlahnya diduga
sudah mencapai hampir 42 unit. Pihak pengusaha berjanji, jika memang
pada kenyataannya armada ditambah, mereka sanggup dicabut izin
trayeknya. Kami meminta tindak lanjut dari komitmen janji itu,"
tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Saep
Lukman mengapresiasi tuntutan para pengemudi. Pihaknya pun mengharapkan
jika memang belum ada kejelasan kaitan izin trayek, maka harus
ditangguhkan.
"Kami mengapresiasi setiap aspirasi atau keluhan
dari masyarakat. Masalah ini sebetulnya sudah menjadi pembahasan dari
Komisi III DPRD Kabupaten Cianjur. Kalau memang belum ada kejelasan izin
trayek, ya mestinya operasional harus ditangguhkan dulu," kata Saep.
No comments:
Post a Comment