CianjurNewsFlash (CNF) - Saat ini banyak sekali modus
kejahatan yang dilakukan, mulai dari penipuan, hipnotis sampai kejahatan yang
sifatnya fisik. Kebanyakan korban terjadi pada kaum wanita khususnya ibu-ibu. Bagi
ibu-ibu yang sering bepergian khususnya di wilayah Cianjur berhati-hatilah, karena
sekarang ini ada modus kejahatan baru, dimana si penjahat pura-pura mau ngantar
korban ke tempat yang dituju. Adapun yang menjadi target nya adalah ibu-ibu,
dimana ibu-ibu tersebut dirayu untuk mau masuk kedalam mobil dan dibawa
ketempat sepi serta dipaksa untuk melepaskan semua pehiasan serta dompet lalu
di lemparkan dan tinggalkan di jalan yang sepi.
Ini yang terjadi pada ibu M (70) bertempat
tinggal di kelurahan Sawah Gede. Kejadian tersebut terjadi pada hari rabu
(17/10/12). Ibu M yang berangkat dari rumah sekitar pukul 10 pagi akan menuju
ke salah satu apotik Jalan HOS Cokroaminoto dengan berjalan kaki, tiba-tiba di
sekitar Jalan Adi Sucipta, ada mobil berjenis Avanza warna abu-abu berhenti dan
menghampirinya berpura-pura baik dan mengenali ibu tersebut serta dengan
sedikit memaksa mau mengantarkannya menuju tempat yang akan di tuju. Ibu M merasa curiga ,
karena tidak mengenali orang tersebut. Kecurigaan ini bertambah karena dipaksa
untuk masuk ke dalam mobil yang di dalamnya berjumlah 3 orang.
Dalam mobil tersebut ibu ini dipaksa
untuk menyerahkan semua perhiasan yang dipakai serta merampas dompet berisi uang
yang asalnya akan di belikan obat. “Tulung-tulung, turunkeun siah urang”, kata
si ibu, sambil terus-terusan meronta, “Gandeng siah bisi dipaehan kua aing”,
kata perampok.
Meski melawan sambil berteriak meminta
tolong, akhirnya si perampok tersebut berhasil membawa kabur uang sekitar Rp
350.000 serta perhiasan seberat 76 gram, dan si ibu M ini ditinggal di suatu
tempat yang sepi dekat jalan baru sekitar terminal Rawabango Cianjur.
Sambil merasakan kakinya yang memar
sakit akibat digencet ke besi jok mobil, dan juga wajah berdarak akibat dipukul
oleh si perampok, akhirnya ditolong oleh salah seorang pengendara motor yang
kebetulan lewat lalu diantakan menuju rumah oleh angkot. Dan sampai sekarang si
Ibu M merasa ketakutan apabila bepergian.
Lebih lanjut Ibu M ini menceritakan
kejadian yang dialaminya “ jumlah nu dina mobil aya tilu urang, supir trus dina
jok tengah saurang trus di jok pengker aya saurang”.
Hal yang hampir sama
juga terjadi kepada Ibu Z, yang kebetulan juga warga kelurahan Sawah Gede. Sekitar
dua bulan yang lalu dia juga jalan kaki lewat ke Jalan Adi Sucipta, namun dia
langsung menghindar, karena tidak mengenali dengan orang tersebut . Ibu Z
menambahkan “kemungkinan mereka beroperasi di sekitar itu karena di situ ada
Bank dan banyak juga para nasabah yang ke bank tersebut adalah ibu-ibu yang
mengambil baik itu yang mengambil pensiunan atau keperluan lainnya.”
No comments:
Post a Comment