CianjurNewsFlash (CNF) - Negara menyadari keanekaragaman model dan bentuk pendidikan yang ada di bumi nusantara. Salah satu ciri khas pendidikan di indonesia yaitu dengan adanya lembaga pendidikan pesantren. Secara historis, pesantren telah ada dalam waktu yang relatif lama. Sebagai lembaga pendidikan diniyah, maka pesantren menjadi tumpuan utama dalam proses peningkatan kualitas ke Islaman masyarakat.
“Saya menyambut baik kegiatan launching ini karena tujuan dari pendidikan nasional menurut undang-undang adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab." Demikian yang dikatakan Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh, saat membuka Launching Perda N0 3 Tahun 2014, tentang Diniyah Takmiliyah dan Pendidikan Al-Qur’an, di halaman Pendopo Pemkab Cianjur, Sabtu (28/3/15).
Lanjut bupati, pendidikan diniyah adalah pendidikan agama Islam yang diharapkan mampu secara terus menerus memberikan pendidikan dan pembinaan keagamaan kepada anak didik yang tidak terpenuhi pada jalur formal. Selain itu pendidikan diniyah dalam banyak hal dilakukan oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
Dalam kerangka inilah, maka kelayakan mengajar bagi para gurunya merupakan hal yang prioritas. penyelenggaraan dan pembekalan bagi guru-guru madrasah diniyah tentang materi, metode dan strategi pembelajaran yang menarik dan disesuaikan dengan kompetensi daerah, adalah sebuah keharusan.
Bupati menghimbau diperlukan kerjasama semua fihak untuk lebih mengoptimalkan pemberdayaan pendidikan diniyah dan taman pendidikan Al-Qur’an sebagai sarana untuk mewujudkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlaq mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan demokratis serta bertanggungjawab. (FI/ferrycia)
No comments:
Post a Comment