CianjurNewsFlash (CNF) - Selain penetapan tarif bawah dan tarif atas Organda Cianjur meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cianjur untuk mengawasi harga suku cadang sebagai komoditi yang harus dipantau seperti halnya sembilan bahan pokok. Pasalnya, selama ini suku cadang sebagai kebutuhan primer pengusaha angkutan, harganya sulit diperkirakan.
"Karena sebetulnya pengaruh BBM itu hanya 20 persen untuk pengusaha angkutan, 80 persennya ya suku cadang, dan sayangnya itu tak terkendali." Demikian yang dikatakan oleh Dede Supyanudin, selaku Ketua Organda Kabupaten Cianjur, Senin (19/1/15).
Dede mengungkapkan, sejak kenaikan BBM yang pertama beberapa waktu lalu, harga suku cadang terus merangkak naik dan belum turun sampai saat ini. "Kenaikannya masih berkisar antara 10 sampai 30 persen," ujarnya.
Disisi lain, Kepala Dishubkominfo Kabupaten Cianjur, Aban Sobandi menuturkan penurunan harga premium yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sangat berdampak pada tarif angkum. Oleh karena itu, meski harga suku cadang diakui masih mahal, penyesuaian tarif dengan harga premium saat ini mesti dilakukan.
Meski sudah ada kesepakatan antara Dishubkominfo dengan Organda Cianjur tentang penyesuaian tarif baru angkutan kota yaitu sebesar Rp2.600, namun hal ini akan disosialisasikan kepada para sopir. "Pekan ini kita adakan pertemuan dengan jalur-jalur angkutan umum yang ada di Cianjur. Yang jelas penetapan tarif bawah ini akan ideal mengantisipasi kenaikan premium yang belum stabil," jelasnya. (FI/ferrycia)
No comments:
Post a Comment