CianjurNewsFlash (CNF) - Meski harga Bahan Bakar Minyak (BBM) telah mengalami penurunan harga, namun beberapa kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) masih juga belum turun. Seperti harga beras, yang justru mengalami kenaikan harga sekitar 20 - 30 persen dari biasanya.
Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh cuaca ektrim dan juga gagal panen di sejumlah wilayah. "Pengaruh dari cuaca ekstrim, gagal panen dan juga pasokan kurang sedangkan pemakaian banyak." Demikian yang dikatakan oleh Dede Abdul Wahab (36), salah seorang penjual beras di Pasar Muka, Jum'at (23/1/15).
Adapun kenaikan harga beras berkisar antara Rp1000 - Rp2000 per kilonya. Kenaikan harga tersebut sudah berlangsung sejak dua bulan lalu. Untuk jenis beras IR kini harganya berkisar antara Rp10.000 - Rp10.500 perkilonya. Dirinya mengakui dampak keniakan harga, mengakibatkan pengurangan pendapatan. "Dengan kondisi seperti ini tentu dapat mengurangi omset," tuturnya.
Kenaikan harga yang paling terasa kemarin yaitu ketika BBM naik. "Yang paling terasa yaitu ketika kenaikan BBM kemarin. Meski sekarang turun juga tidak ada pengaruh," tambah Dede, yang sudah 10 tahun berjalan beras. (FI/ferrycia)
No comments:
Post a Comment