Wednesday, January 14, 2015

Distribusi Gas Di Cianjur Kacau, PT. Pertamina Pilih Bungkam

CianjurNewsFlash (CNF) - Meski kekacauan dalam pendistribusian gas elpiji 3 kg telah berlangsung sejak beberapa bulan lalu, namun PT. Pertamina Region III Jawa Barat tidak mau berkomentar. Tidak satupun ucapan yang keluar dari mulut salah seorang wakil dari PT. Pertamina ketika ditemui para wartawan.

Mereka mencoba menghindar dari kejaran wartawan yang menghampirinya. "Maaf saya tidak mau berkomentar, yang berhak hanya external relation." Demikian yang dikatakan oleh Arya Nugraha, selaku Sales Eksekutif PT. Pertamina Region III Jawa Barat, ketika selesai melakukan rapat koordinasi di kantor Asda, pemkab Cianjur, bersama Disperindag Cianjur, Hiswana Migas, Polres Cianjur, Kejaksanaan dan sejumlah perwakilan agen dan pangkalan elpiji 3 kilogram, Rabu (14/1/15).

Namun, saat rapat berlangsung dirinya mengatakan bahwa keterbatasan agen di Cianjur Selatan disebabkan karena buruknya infrastruktur, terlebih belumadanya SPBE. "Sebenarnya dengan tidak adanya agen di setiap kecamatan juga tidak masalah. Tapi kalau mau merata, infrastrukturnya dibenahi," kata Arya.

Untuk mengatur penyaluran hingga ke tingkat pengecer, diakuinya ini merupakan pekerjaan rumah bersama. Selama ini pembinaan Pertamina hanya dilakukan berdasarkan kontrak kerja, yakni Pertamina ke agen dan agen mengawasi pangkalan di bawahnya. Oleh karena itu, rencana regulasi yang mengatur harga eceran nyata sampai tingkat pengecer disambut baik olehnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cianjur, Himam Haris, berjanji akan menyusun regulasi baru yang menetapkan harga eceran nyata sampai ke tingkat pengecer. Selain itu, penyaluran elpiji dari pangkalan juga akan ditata dan berkoordinasi dengan desa agar dapat diawasi. "Untuk ditingkatan pengecer hal yang berat diawasi. Karena itu, kita akan susun regulasi baik Peraturan Bupati (Perbup) atau Peraturan Daerah (Perda) untuk menata pendistribusiannya. Pengecer nantinya dibatasi," tutur Himam.

Namun, saat ini pihaknya belum bisa menetapkan berapa harga eceran nyata yang akan ditetapkan sampai tingkat pengecer ini. Himam berdalih, perlu perhitungan matang sebelum menetapkan harga baru yang akan ditentukan nanti. Mengenai sidak yang dilakukan beberapa hari lalu dimana masih ada pangkalan yang masih menjual di atas HET, pihaknya  bersama Hiswana Migas akan terus melakukan pemantauan. "Kalau sulit dibuktikan karena pangkalannya mengelak terus ya kami terus pantau. Kalau sekali waktu ketahuan tinggal laporkan ke Pertamina biar mereka yang berikan sanksi," jelasnya. (FI/ferrycia)

No comments:

Post a Comment