CianjurNewsFlash (CNF) - Penjualan manusia (human trafficking) di kabupaten Cianjur masih terbilang tinggi. Kasus tersebut, tersebar merata hampir di seluruh Kabupaten Cianjur. Mereka (korban) yang ingin bekerja ke luar negeri biasanya dibujuk dengan alasan gaji yang besar.
Saat ini Kabupaten Cianjur berada di posisi peringkat ke tiga dalam kasus human trafficking. "Meski saat ini menduduki peringkat ke tiga di Jawa Barat namun kasus penjualan manusia (human trafficking) di Kabupaten Cianjur masih terbilang tinggi. Sebelumnya Cianjur merupakan paling tinggi dalam hal penjualan manusia ke luar negeri." Demikian yang dikemukakan oleh Surtini, selaku Ketua Yayasan Istri Binangkit (YIB) yang juga sebagai sekretaris Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur, Selasa (2/9/14).
Turunnya jumlah kasus trafficking di Cianjur dalam kurun waktu beberapa tahun ke belakang, tidak lepas dari gencarnya sosialisasi pencegahan trafficking. Terlebih ditujukan kepada para pelajar SMA sederajat yang rawan menjadi korban trafficking.
Terhitung sejak 2007-2014, tercatat sebanyak 700 kasus yang ditangani P2TP2A. Tidak hanya trafficking, tapi juga kekerasan anak dan perempuan maupun kejahatan seksual terhadap anak dan perempuan. "Kasusnya sudah ada yang tuntas, tapi ada juga yang masih dalam proses di pengadilan," jelasnya. (FI/ferrycia)
No comments:
Post a Comment