CianjurNewsFlash (CNF) - Terkait dengan kenaikan harga ayam potong yang terjadi di beberapa pasar di Kabupaten Cianjur, dimana selama seminggu terakhir mengalami lonjakan harga yang tinggi, disebabkan karena kurangnya pasokan bibit di tingkat peternak.
"Karena harga bibit ayam (DOC) juga mahal sehingga mengakibatkan jumlah produksi ayam berkurang dan ini terjadi sejak awal Lebaran." Demikian yang dikemukakan oleh oleh Judi Adi Nugroho, selaku Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cianjur, Minggu (31/8/14).
Selain itu juga Judi mengatakan bahwa, naiknya harga daging ayam potong tidak hanya terjadi di Cianjur saja, tapi hampir merata di sejumlah kota/kabupaten lainnya. "Untuk di Cianjur, pasokannya masih mengandalkan dari para peternak lokal, yang masa panen ayam itu 35 hari," tambahnya.
Pihaknya mengaku telah memantau di ke beberapa pasar tradisional. "Menurut pantauan harga daging ayam saat ini berada di kisaran Rp35 ribu perkilo," jelasnya. Meski tidak mengetahui secara pasti sampai kapan kondisi tersebut akan berlangsung, namun masyarakat sudah dipastikan akan mengalihkan konsumsinya ke jenis makanan lainnya seperti ikan, tahu dan tempe. (FI/ferrycia)
No comments:
Post a Comment