CianjurNewsFlash (CNF) - Ratusan
guru-guru mendatangi gedung DPRD kab. Cianjur. Berbeda dengan aksi pada
umumnya, mereka datang dengan menggunakan puluhan kendaraan roda empat.
Maksud kedatangan mereka yaitu untuk menyampaikan berbagai persoalan.
Mereka merupakan guru-guru yang ikut PLPG (Pendidikan dan Latihan
Profesional Guru).
Kelulusan PLPG menjadi penting dimana apabila tidak dinyatakan lulus PLPG maka mereka tidak profesional. Padahal semua persyaratan telah ditempuh. "Kami telah menanyakan kepada pihak panitia dan jawabannya bahwa mereka tidak lulus karena nilai mereka jeblok". Demikian yang dikemukakan oleh Wahyu selaku koordinator, Kamis (6/2/14).
Ditambahkan juga bahwa, mereka menilai hal ini penuh dengan kecurangan. Pihaknya telah mendatangi kementrian dan jawabannya, itu merupakan kewenangan panitia. Selain itu juga mereka menemukan indikasi bahwa ada permainan yang dilakukan oleh oknum panitia dimana indikasi tersebut menguat dengan adanya bukti bahwa mereka yang lulus sebelumnya menyetorkan sejumlah uang.
Pelatihan tersebut dilaksanakan pada 2010 dimana ratusan guru mengikuti pelatihan rayon 134 yaitu di UNPAS Bandung. Mereka menuntut keadilan dimana mereka dinyatakan tidak lulus padahal mereka telah memenuhi persyaratan. Namun peserta yang justru tidak memenuhi persyaratan dimana diantaranya bahkan hanya ikut pelatihan itu 2 atau 3 hari dinyatakan lulus. Dan ini menyalahi undang-undang no 14 tahun 2005.
Rombongan guru yang mendatangi gedung dewan berjumlah sekitar 500 orang terdiri dari 7 kota antara lain Cianjur, Purwakarta, Subang, Bandung Barat, Karawang, Majalengka dan Cimahi. (FI)
Kelulusan PLPG menjadi penting dimana apabila tidak dinyatakan lulus PLPG maka mereka tidak profesional. Padahal semua persyaratan telah ditempuh. "Kami telah menanyakan kepada pihak panitia dan jawabannya bahwa mereka tidak lulus karena nilai mereka jeblok". Demikian yang dikemukakan oleh Wahyu selaku koordinator, Kamis (6/2/14).
Ditambahkan juga bahwa, mereka menilai hal ini penuh dengan kecurangan. Pihaknya telah mendatangi kementrian dan jawabannya, itu merupakan kewenangan panitia. Selain itu juga mereka menemukan indikasi bahwa ada permainan yang dilakukan oleh oknum panitia dimana indikasi tersebut menguat dengan adanya bukti bahwa mereka yang lulus sebelumnya menyetorkan sejumlah uang.
Pelatihan tersebut dilaksanakan pada 2010 dimana ratusan guru mengikuti pelatihan rayon 134 yaitu di UNPAS Bandung. Mereka menuntut keadilan dimana mereka dinyatakan tidak lulus padahal mereka telah memenuhi persyaratan. Namun peserta yang justru tidak memenuhi persyaratan dimana diantaranya bahkan hanya ikut pelatihan itu 2 atau 3 hari dinyatakan lulus. Dan ini menyalahi undang-undang no 14 tahun 2005.
Rombongan guru yang mendatangi gedung dewan berjumlah sekitar 500 orang terdiri dari 7 kota antara lain Cianjur, Purwakarta, Subang, Bandung Barat, Karawang, Majalengka dan Cimahi. (FI)
No comments:
Post a Comment