CianjurNewsFlash (CNF) - Potensi produk yang ada di Kabupaten Cianjur terbilang sangat besar. Terbukti berbagai macam produk konsumsi dihasilkan oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Cianjur dan beredar tidak hanya di wilayah Cianjur saja namun sampai ke luar kota. Namun sangat disayangkan produk yang dihasilkan tersebut belum dapat masuk dan diserap oleh kalangan pengusaha ritel (minimarket).
Ada celah 20 persen dari setiap minimarket diperuntukkan bagi produk lokal dan ini sebetulnya dapat dimanfaatkan. Namun sampai saat ini belum dapat masuk. Adapun yang menjadi hambatnya antara lain yaitu penggunaan kode yang tertera pada kemasan, dimana hal tersebut diperggunakan dalam sistem pembayaran secara elektronik.
"Sampai saat ini pelaku usaha UMKM di Kabupaten Cianjur merasa kesulitan dalam memasarkan produknya ke pasar modern atau minimarket karena tidak mencantumkan barkode atau kode yang biasa terdapat pada kemasan." Demikian yang dikemukakan oleh Ketua Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Cianjur, Harry M Sastrakusumah, ketika ditemui di kantornya, Jum'at (20/6/14).
Harry menambahkan bahwa, belum masuknya berbagai jenis produk lokal UMKM tersebut dikarenakan harus mengeluarkan uang yang cukup besar. "Para pelaku usaha umumnya tidak mampu untuk membayar barkode yang biasa tertera di kemasan dikarenakan harus membayar cukup besar setiap tahunnya yaitu Rp3juta," tambahnya.
Para pelaku UMKM sangat berharap produknya untuk dapat masuk dan dijual di minimarket. Sedangkan pihak pemkab Cianjur pun sampai saat ini belum dapat membantu mengatasi hal tersebut. Meski demikian keberadaan pihak swasta juga diharapkan dapat membantu persolaan ini. "Ada pihak swasta yang mau membantu mengatasi hal tersebut, namun terkendala dengan standar yang nantinya harus dimiliki produk tersebut atau penyeragaman kwalitas dan juga rasa, dimana cukup banyak pelaku usaha dengan produk yang sama," tutur Harry. (FI/ferrycia)
No comments:
Post a Comment