CianjurNewsFlash (CNF) -
Puluhan element masyarakat yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Massa Rakyat
Penggagas Keadilan (KAMPAK) mendatangi kantor KPU Kabupaten Cianjur, Kamis
(24/4/2014). Maksud kedatangan mereka yaitu
menuntut berbagai hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan pileg
2014.
KPU Cianjur seharusnya tidak memihak, justru diindikasikan melakukan jual beli suara. KPU Cianjur dinilai hanya bisa menjual belikan suara seolah pileg ini merupakan proyek dan kalau seperti ini buat apa ada pemilihan dimana salah satu contoh yaitu caleg yang hanya memiliki sekitar 900 suara, namun beberapa hari kemudian mendapatkan lebih dari 4.000 suara.
Selain itu juga pihak KPU dinilai malas dan kerjaannya hanya karaoke sambik menawarkan suara kepada caleg yang dinilai suaranya tidak akan mencukupi. "Mereka (KPU.red) males-malesan, saya pernah beberapa kali bertemu dengan semua komisioner KPU D Kabupaten Cianjur di tempat karaoke lalu menjualnya kepada caleg yang suaranya tidak mencapai target untuk jadi anggota DPRD Kabupaten Cianjur." Demikian yang dikemukakan oleh Ebes, salah seorang orator aksi saat ditemui seusai demo.
Hal yang sama juga dikatakan oleh orator lainnya yaitu Valas, yang menilai KPU diindikasikan memperjual belikan suara kepada caleg dan harua mempertanggunjawabkan kecurangan yang terjadi pada pileg 9 April lalu. "KPU harus mempertanggungjawabkan pelaksanaaan pileg kemaren yang penuh dengan kecurangan. Selain itu juga kami menduga bahwa KPU Cianjur telah memperjualbelikan suara," ujarnya.
Dibawah pengawasan puluhan petugas keamanan dari Sabhara, massa melakukan orasi di halaman kantor KPU Cianjur. Tidak ada satupun anggota KPU yang menemui pendemo. Massa sempat akan melempar kantor KPU Cianjur dengan telur busuk sebagai simbol bahwa KPU Cianjur memang memiliki sikap yang busuk, namun dicegah oleh petugas kepolisian.
Akhirnya massa tersebut membubarkan diri dengan tertib dan berjanji bahwa mereka akan melakukan hal serupa dengan massa yang lebih banyak. (FI)
KPU Cianjur seharusnya tidak memihak, justru diindikasikan melakukan jual beli suara. KPU Cianjur dinilai hanya bisa menjual belikan suara seolah pileg ini merupakan proyek dan kalau seperti ini buat apa ada pemilihan dimana salah satu contoh yaitu caleg yang hanya memiliki sekitar 900 suara, namun beberapa hari kemudian mendapatkan lebih dari 4.000 suara.
Selain itu juga pihak KPU dinilai malas dan kerjaannya hanya karaoke sambik menawarkan suara kepada caleg yang dinilai suaranya tidak akan mencukupi. "Mereka (KPU.red) males-malesan, saya pernah beberapa kali bertemu dengan semua komisioner KPU D Kabupaten Cianjur di tempat karaoke lalu menjualnya kepada caleg yang suaranya tidak mencapai target untuk jadi anggota DPRD Kabupaten Cianjur." Demikian yang dikemukakan oleh Ebes, salah seorang orator aksi saat ditemui seusai demo.
Hal yang sama juga dikatakan oleh orator lainnya yaitu Valas, yang menilai KPU diindikasikan memperjual belikan suara kepada caleg dan harua mempertanggunjawabkan kecurangan yang terjadi pada pileg 9 April lalu. "KPU harus mempertanggungjawabkan pelaksanaaan pileg kemaren yang penuh dengan kecurangan. Selain itu juga kami menduga bahwa KPU Cianjur telah memperjualbelikan suara," ujarnya.
Dibawah pengawasan puluhan petugas keamanan dari Sabhara, massa melakukan orasi di halaman kantor KPU Cianjur. Tidak ada satupun anggota KPU yang menemui pendemo. Massa sempat akan melempar kantor KPU Cianjur dengan telur busuk sebagai simbol bahwa KPU Cianjur memang memiliki sikap yang busuk, namun dicegah oleh petugas kepolisian.
Akhirnya massa tersebut membubarkan diri dengan tertib dan berjanji bahwa mereka akan melakukan hal serupa dengan massa yang lebih banyak. (FI)
No comments:
Post a Comment