CianjurNewsFlash (CNF) -
Dalam politik memang tidak memandang siapa. Istilah "Tidak ada kawan yang abadi
namun kepentingan lah yang abadi". Lawan bisa menjadi kawan dan sebaliknya kawan
bisa menjadi menjadi lawan memang sudah menjadi
hal yang sangat jelas.
Hal tersebut yang mungkin dirasa oleh salah seorang caleg dari partai Demokrat Cianjur. Hj. Lilis Boy, dimana pada Selasa (22/4/2014) melaporkan kecurangan yang dilakukan "teman" satu partainya dan merupakan keponakan caleg DPRRI, Syarif Hasan yaitu Renzy Kanzil. Renzy dituduh telah "menikung.red" teman satu partainya dengan cara menggelembungkan suara yang entah dari mana.
Terkait hal tersebut dirinya yang telah dipanggil oleh partai lain namun menolaknya, menduga bahwa ada keterkaitan secara sistemik. Dirinya mengaku merasa dijegal. "Saya merasa dijegal kenapa permainan ini tidak cantik dan terlalu kasar." Demikian yang dikemukakan oleh Hj. Lilis Boy, Selasa (22/4/2014).
Semula Hj. Lilis telah memperkirakan bahwa dirinya akan berada di posisi 3 di dapil I dan tiba-tiba justru di tempati oleh Renzy yang diduga menggelembungkan suara sebanyak 3.450 suara yang diakui bahwa itu tidak mungkin.
Tentang keterlibatan di internal partai, dirinya menjawab "Partai demokrat itu bagus namun di internalnya kroco-kroconya yang tidak bertanggungjawab yang hanya memikirkan dirinya sendiri," jelasnya.
Dirinya telah mengadukan permasalahan tersebut secara langsung kepada ketua DPC yang merupakan Bupati Cianjur, dimana dirinya telah dipanggil oleh partai. DPC hanya menyarankan silahkan berjuang dengan memperlihatkan bukti-bukti yang dimiliki. "Saya bilang bapak (bupati.red) sebagai ketua DPC seharusnya melindungi dong para caleg-calegnya," tutur Hj. Lilis Boy (FI)
Hal tersebut yang mungkin dirasa oleh salah seorang caleg dari partai Demokrat Cianjur. Hj. Lilis Boy, dimana pada Selasa (22/4/2014) melaporkan kecurangan yang dilakukan "teman" satu partainya dan merupakan keponakan caleg DPRRI, Syarif Hasan yaitu Renzy Kanzil. Renzy dituduh telah "menikung.red" teman satu partainya dengan cara menggelembungkan suara yang entah dari mana.
Terkait hal tersebut dirinya yang telah dipanggil oleh partai lain namun menolaknya, menduga bahwa ada keterkaitan secara sistemik. Dirinya mengaku merasa dijegal. "Saya merasa dijegal kenapa permainan ini tidak cantik dan terlalu kasar." Demikian yang dikemukakan oleh Hj. Lilis Boy, Selasa (22/4/2014).
Semula Hj. Lilis telah memperkirakan bahwa dirinya akan berada di posisi 3 di dapil I dan tiba-tiba justru di tempati oleh Renzy yang diduga menggelembungkan suara sebanyak 3.450 suara yang diakui bahwa itu tidak mungkin.
Tentang keterlibatan di internal partai, dirinya menjawab "Partai demokrat itu bagus namun di internalnya kroco-kroconya yang tidak bertanggungjawab yang hanya memikirkan dirinya sendiri," jelasnya.
Dirinya telah mengadukan permasalahan tersebut secara langsung kepada ketua DPC yang merupakan Bupati Cianjur, dimana dirinya telah dipanggil oleh partai. DPC hanya menyarankan silahkan berjuang dengan memperlihatkan bukti-bukti yang dimiliki. "Saya bilang bapak (bupati.red) sebagai ketua DPC seharusnya melindungi dong para caleg-calegnya," tutur Hj. Lilis Boy (FI)
No comments:
Post a Comment