CianjurNewsFlash (CNF) -
Program BKKBN salah satunya yaitu konseling bagi pelajar dimana program
tersebut memiliki icon generasi berencana (genre) yang disosialisasikan
baik itu lewat sekolah maupun di luar sekolah.
Pekan
gebyar jabar tengah merupakan rangkaian kegiatan di jawa barat dimana
di Cianjur mengangkat satu kegiatan yang menghasilkan pusat infirmasi
dan konseling remaja (PIK).
Di
jawa barat secara keseluruhan telah memiliki lebih dari 2000 pusat
informasi konseling. Diharapakan pusat informasi ini terus bertambah
tidak hanya dari jalur sekolah tapi jalur-jalur masyarakat dimana
Cianjur juga pernah jadi juara tingkat nasional untuk pusat informasi
konseling remaja jalur masyarakat.
"Ini
merupakan langkah yang baik karena bagaimanapun juga masalah kesehatan
reproduksi remaja tidak hanya masalah di dalam rumah namun juga melalui
sekolah dimana remaja akan lebih mudah memiliki informasi dan penjelasan
yang benar". Demikian yang dikemukakan oleh Siti Fathonah MPA selaku
kepala perwakilan BKKBD Jawa Barat ketika menghadiri acara Pekan Gebyar
Jabar Tengah uang merupakan program kependudukan keluarga berencana yang
berlangsung di kecamatan Sukaluyu, hari ini Sabtu (28/9).
Siti
menambahkan bahwa "Kita harus melindungi anak-anak melalui jalur sekolah
dengan adanya Pusat Informasi Konseling (PIK) agar anak-anak terbebas
dari seks bebas dan hiv aid serta narkoba".
Ditanya tentang
penurunan angka kematian ibu dan anak bukan lagi suatu wacana tapi sudah
menjadi suatu keharusan dan bukan tanggungjawab dari BKKBN saja tapi
masyarkat, dan juga pemerintah. Salah satunya dengan penggunaan alat
kontrasepsi agar ibu-ibu tidak sering hamil juga dengan ikut dalam
program keluarga berencana.
Meski program keluarga berencana (KB)
telah ada sejak 1968, diakui Siti, namun sekarang ini program tersebut
tidak berjalan sebagaimana mestinya. Ini merupakan tanggungjawab bersama
baik pemerintah, masyarakat dan juga swasta. (FI)
No comments:
Post a Comment