CianjurNewsFlash (CNF) - Sudah
menjadi tradisi tahunan bahwa di setiap bulan ramadhan penjual
kolang-kaling "caruluk" cukup marak. Bisa dilihat disetiap deretan
jualan di pasar selalu dijumpai kolang-kaling dalam nampan plastik
besar. Seolah sudah menjadi "kewajiban" bulan ramadhan tidak "sah" kalo
belum membeli buah berwarna putih dan kenyal.
Demikian halnya di kawasan pasar
induk Cianjur. Bagaikan jamur dimusim hujan, para penjual dadakan
memanfaatkan momen ramadhan menjual kolangkaling. Seperti halnya Dindin
Saepudin warga kampung Leles yang sudah berjualan kolang jalung sekitar
sebelas tahun lalu. Setiap tahun dirinya memanfaatkan momen bulan puasa
untuk berjualan kolangkaling. Dirinya menuturkan bahwa sehari-harinya
berjualan buah-buahan seperti melon, pepaya,dan semangka, tetapi di
bulan puasa, menambahkan jualannya dengan kolangkaling.
"Perkilonya
di beli dengan harga Rp7.000 dan di jual dengan harga Rp13.000 itupun
tèrgantung barangnya". Demikian yang dikatakan oleh Didin Saepudin.
Kebanyakan para konsumen membeli sekitar 10 kilo kolangkaling untuk
dibuat manisan. Memasuki minggu ke dua bulan ramadhan belum terlihat
peningkatan pembelian. Namun biasanya pengunjung akan bertambah banyak
ketika tanggal 15 puasa.
Untuk satu bulan sedikitnya 4 ton kolangkaling akan habis terjual dengan pendapatan bersih sekitar Rp8 juta.
Dilihat
dari gizi, buah berwarna putih dan kenyal ini sebenarnya tidak memiliki
nutrisi yang istimewa. Meski demikian buah kolang kaling bukan berarti
tidak memiliki manfaat. Kolangkaling dapat memperlancar saluran
pencernaan dan juga membantu memperlancar saat buang air besar. Selain
itu kolangkaling dapat berfungsi untuk mempercepat perut kenyang oleh
karena kandungan gelatin yang ada dalam kolangkaling cukup tinggi. Bagi
orang yang sedang dalam program diet kolangkaling merupakan makanan yang
tepat dan menyehatkan. (FI)
No comments:
Post a Comment