CianjurNewsFlash (CNF) - Meski
pemerintah telah memastikan bahwa BBM akan naik tahun ini, namun aksi
unjuk rasa menolak kenaikan BBM tersebut masih dilakukan. Seperti halnya
di Cianjur mahasiswa yang tergabung dalam PMII, GMNI, dan juga SRMI
Kamis (20/6) melakukan aksi unjuk rasa di bundaran tugu Al-Qur'an.
Dengan membawa spanduk bertuliskan kecaman terhadap pemerintah
yang akan menaikan harga BBM mereka juga melakukan aksi teatrikal.
Dalam aksinya mereka menuntut kenaikan BBM, dan juga BLSM yang tidak
mendidik. Selain itu juga dengan kenaikan BBM akan tentu saja akan lebih
menyengsarakan rakyat. Demikian yang disampaikan oleh perwakilan massa.
Sekitar 50 orang mahasiswa melakukan aksi dengan terlebih dahulu
berkumpul di depan sebuah mall dengan berjalan kaki menuju bundaran.
Sekitar pukul 10.00 wib mereka melakukan orasi dilanjutkan dengan
longmarc menuju kantor DPRD kab. Cianjur. Tepat di perempatan BLK,
mereka sempat berhenti, dan melakukan orasi juga sambil duduk di tengah
jalan. Sekitar 10 menit mereka terhenti dan melakukan orasi ditengah
jalan, mengakibatkan arus lalu lintas di perempatan yang menuju ke
gedung dewan sempat macet, namun tidak berlangsung lama kemudian massa
tersebut kembali melanjutkan perjalanannya. Rombongan massa juga sempet
terhenti didepan SPBU yang berada di jln. K. H. Abdullah. Bin. Nuh dan
juga menuliskan tentang penolakan kenaikan BBM dengan menggunakan cat
semprot.
Massa pendemo kembali melanjutkan perjalanannya ke
gedung dewan dan setelah berada di depan gerbang, beberapa pendemo
kembali melakukan orasi dengan menaiki bangunan tempat penjagaan.
Akhirnya massa diperbolehkan masuk ruangan gedung dewan untuk
menyampaikan tuntutannya, namun sebelum memasuki ruangan gedung dewan,
sempat terjadi kericuhan dimana salah seorang pendemo menyemprotkan cat
ke dinding gedung dewan yang isinya "disegel rakyat" dan juga terjadi
aksi dorong-dorongan dengan puluhan petugas dari kepolisian.
Selama mahasiswa melakukan sikap dan disampaikan kepada ketua dewan,
massa dari mahasiswa dan juga SRMI, melakukan orasi didepan tangga masuk
gedung dewan sambil membakar ban. Akhirnya perwakilan dari dewan juga
keluar dan menemui mereka. Akhirnya kedua rombongan massa tersebut
membubarkan diri dengan tertib. (FI)
No comments:
Post a Comment