Wednesday, April 30, 2014

Aksi Mogok Produksi, Tahu Dan Tempe "Hilang" Di Pasar


CianjurNewsFlash (CNF) - Sejak hari Sabtu (7/9) para pengrajin tahu dan tempe menghentikan produksinya. Penghentian ini disebabkan karena mahalnya harga kedele yang merupakan bahan utamanya. Keputusan untuk menghentikan sementara berproduksi ini merupakan ke keputusan bersama dan ini merupakan aksi dari pengrajin seluruh Indonesia.

Endang Suryana (37) salah satu pengrajin pembuat tempe di Rt 02/01 Kebonkembang Kelurahan Pamoyanan kec. Cianjur kab. Cianjur merasa bingung dan keberatan dengan kenaikan harga kedele. "Saya merasa keberatan dengan harga kedele seperti sekarang", ujarnya. Dirinya menuturkan bahwa semua pengrajin tahu dan tempe di Cianjur menghentikan produksinya sejak hari Sabtu lalu.

Penghentian produksi ini dikarenakan harga kedele yang tinggi. Endang menambahkan, biasanya harga1 kilogram kedele dibeli dengan harga Rp7.000, tapi sekarang naik menjadi Rp9.500 perkilo. Dirinya berharap agar pemerintah bisa menstabilkan kembali harga kedele agar semua pengrajin tahu dan tempe bisa berproduksi kembali.

Aksi mogok nasional untuk tidak berproduksi ini dilakukan sampai hari Rabu dan setelah itu akan kembali berproduksi. Di Cianjur sedikitnya terdapat sekitar 247 perajin tahu dan tempe, dan sejak Sabtu mereka menghentikan produksinya karena harga kedele yang mengalami kenaikan cukup tinggi. (FI)

No comments:

Post a Comment