UNESCO berpendapat bahwa Batik Indonesia mempunyai teknik pembuatan dan filosofi rakyat Indonesia dari lahir sampai meninggal. Selain itu, pakaian batik dengan corak abstrak maupun simetris telah digunakan secara rutin dalam kegiatan bisnis dan akademis.
Terkait hal tersebut LP3M berencana akan mengadakan suatu perlombaan
bagi
kalangan pelajar se Kabupaten Cianjur. Ini tentu harus menjadi keinginan
bahwa
mereka memiliki warisan budaya dan juga merupakan identitas. Diperlukan
kontribusi dari pemerintah daerah dan semua elemen masyarakat
supaya Warisan Budaya ini bisa tetap dilestarikan, dikembangkan dan
menjadi aset budaya yang tak ternilai.
Untuk design atau motif gambar bebas, tetapi pakemnya “Beasan”.
“BEAS” yang dalam
bahasa Indonesia dikenal
dengan sebutan “BERAS”, dimana kota Cianjur terkenal dengan berasnya yang “pulen” sangat enak.
Atas dasar
tersebut, dianganggap
hal terbaik untuk mempertahankan keberadaan akan ketenarannya. Dan untuk lomba
design ini dapat dimasukkan unsur seperti kacapi suling, ngaos, mamaos, maenpo,
ataupun situs gunung padang disertai dengan
butiran-butiran beras yang menandakan bahwa batik tersebut berasal dari
Cianjur. Demikian yang dikemukakan oleh Hari dari Lembaga Penelitian Pengkajian
dan Pengambangan ekonomi Masyarakat (LP3M).
Lomba ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan Desember 2012, dan
terbuka bagi seluruh pelajar baik tingkat SD, SLTP, maupun SLTA se Kabupaten
Cianjur. Dari hasil lomba ini nantinya akan dipakai sebagai batik di setiap
sekolah pada tahun ajaran 2013, dan kepada pemenangnya tentu saja akan
diberikan penghargaan baik itu bentuknya tabungan ataupun beasiswa. (ferrycia)
No comments:
Post a Comment