CianjurNewsFlash (CNF) - Masih banyak kasus yang ditangani oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Cianjur, mulai dari perlindungan anak yang mendominasi, narkoba, juga persoalan korupsi tidak luput dari perhatian.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Cianjur, Wahyudi mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyidikan terkait dengan tindak pidana korupsi yang ada di Cianjur.
"Untuk di Pidsus telah melakukan penyidikan sebanyak lima perkara, antara lain gratifikasi terhadap desa peradaban. Tiga diantaranya telah ditingkatkan ke penuntutan. Atas nama H. Miftah yang merupakan anggota DPRD Cianjur, juga pengembangan dari kasus pembangunan MAN Pacet yaitu Dede Kamaludin dan Juhaeli," kata Wahyudi, belum lama ini.
Selain itu juga masih ada kasus lainnya. Ditambahkannya dua kasus lainnya masih dalam tahap penyelidikan terkait dengan kasus PDPK kecamatan Mande dan dugaan gratifikasi desa peradaban sebanyak sepuluh desa tersebar di beberapa kecamatan.
"Sepuluh desa itu tersebar di beberapa kecamatan antara lain di Ciranjang, Ciherang, Karangtengah juga di kecamatan yang lain," tambahnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa dari tiga perkara yang sudah dalam proses penuntutan, pihaknya memperkirakan milaran rupiah uang negara di pakai oleh para pelaku.
"Dari tiga perkaran yang sudah dalam penuntutan kerugian negara hampir mencapai Rp2Miliar," ucapnya.
Dijelaskan Wahyudi bahwa kasus lainnya yang juga mendapat perhatian dan sedang dalam proses di pengadilan, dimana bupati menjadi salah satu tergugat.
"Yang menonjol di Datun, bupati yang menjadi tergugat dalam kasus pembangunan terminal Rawabango dan ini masih proses di pengadilan. Pernah juga kasus sengketa tanah sekolah di daerah Cianjur Selatan dan itu sudah dimenangkan," jelasnya.
Wahyudi menyebutkan total penyelamatan keuangan negara diakumulasikan dari tahun sebelumnya hingga Juli sebesar Rp1.2Miliar. "Ini antara lain dari tindak pidana korupsi (Tipikor) dan juga dari tilang yang juga cukup banyak," katanya.
Pihaknya juga saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait masalah kedele dan juga ARWT. Namun belum ada perkembangan lanjut karena saya memang terkonsentrasi dengan penanganan yang harus segera ditangani terlebih dahulu.
"Baru sekitar 20 persen tapi saya yakinkan itu tidak akan diam dan terus berjalan," tandasnya. (Ferryindra)
Info lainnya :
Pawai Kuda Kosong Belum Bisa Dipastikan Akan Digelar
Pasangan calon bupati dan wakilnya dilarang pasang alat peraga kampanye
Perlindungan Anak Masih Mendominasi Kasus Di Cianjur
Juhaeli Di Cokok Kejari Cianjur
Kericuhan Dan Jerit Histeris Warnai Eksekusi Bangunan
Perumahan di Cianjur Terus Berdiri, Harga Tanah Makin Tinggi
rekomendasi:NAGAQQ.COM | AGEN BANDARQ | BANDARQ ONLINE | ADUQ ONLINE | DOMINOQQ TERBAIK
ReplyDelete