CianjurNewsFlash (CNF) - Hati-hati dengan pihak tertentu yang bisa mencairkan dana pensiun. Pasalnya ratusan pensiunan pegawai negeri sipil di Kabupaten Cianjur dan Kota Banjar, Jawa Barat, kena tipu oknum sebuah organisasi tak jelas. Mereka diiming-iming bisa mencairkan dana pensiun sekaligus.
Dari informasi yang dihimpun, dugaan kasus penipuan itu bermula ketika pelaku berinisial Ad (63) warga Cianjur, yang mengaku sebagai sekretaris di Kelompok Komunitas Inisiatif Para Pensiunan PNS. Dirinya menawarkan jasa bantuan bisa mencairkan dana pensiun setiap mantan PNS secara keseluruhan. Padahal, pencairan dana PNS secara keseluruhan itu baru sebatas wacana di tingkat pusat.
Berpenampilan yang meyakinkan, Ad akhirnya berhasil mengecoh ratusan PNS dan tergiur menyerahkan sejumlah uang ratusan juta rupian dengan besaran antara Rp5 juta-Rp10 juta untuk biaya administrasi.
Dalam aksinya, Ad yang ternyata pensiunan PNS di Bagian TU salah satu SMP di Kecamatan Cugenang itu tidak hanya melakukannya di Kabupaten Cianjur saja. Namun ada ratusan korban lainnya tersebar di sejumlah wilayah di Jawa Barat.
"Cukup banyak korban dugaan penipuan itu karena pelaku begitu meyakinkan dengan membawa orang yang diakunya dari pihak Kementerian Keuangan. Malahan berdasarkan pengakuan korban, orang yang disebut-sebut dari kementerian itu mempresentasikan mekanisme pencairan dana pensiunan secara keseluruhan. Ini artinya, aksi pelaku sudah profesional dan terorganisasi," kata Salatudin, kuasa hukum korban dari LBH Keadilan beberapa hari lalu.
Dari sekitar 200 orang korban yang mengadu, sebanyak 70 orang di antara korban merupakan warga Kabupaten Cianjur dan sisanya lebih dari 130 orang berasal dari Kota Banjar. "Rata-rata korban yang menguasakan ke saya dulunya merupakan PNS golongan III dengan masa bakti rata-rata di atas 20 tahun. Jika dikalkulasikan, setiap pensiunan PNS yang menjadi korban bisa mendapatkan dana pensiun secara keseluruhan rata-rata sebesar Rp700 juta hingga Rp1 miliar," ucapnya.
Pascamendapatkan aduan dari pihak terlapor, Salatudin mengaku langsung mengirimkan surat somasi kepada oknum yang diduga menipu. Pelaku sendiri sempat datang tiga kali memenuhi surat somasi tersebut.
"Oknum itu bahkan sudah membuat surat pernyataan akan mengganti seluruh uang korban yang digunakan untuk biaya administrasi meskipun jumlahnya tak sesuai dengan keterangan dari korban. Dari hitung-hitungan pelaku, jumlah yang mesti diganti kepada para korban hanya sekitar Rp241.500.000," ujarnya.
Namun hingga kini pelaku tidak diketahui keberadaannya. Karena itu, Salatudin bersama korban mengambil langkah hukum dengan melaporkan pelaku ke Polres Cianjur.
Mereka yang menjadi korban berasal dari Cianjur, Sukabumi, Banjar, Pangandaran, Ciamis, dan Bandung. Jika satu orang menyetorkan uang rata-rata Rp3 juta saja, berarti nilainya bisa mencapai hampir Rp3 miliar. "Tapi korban yang lain tidak menguasakan ke saya. Saya hanya menangani aduan korban dari Cianjur dan Banjar saja," jelasnya. (FI/ferrycia)
Info lainnya :
Mobil Sedan Terbakar Diduga Akibat Konsleting Mesin
http://cianjurkuinfo.blogspot.com/2015/05/mobil-sedan-terbakat-diduga-akibat.html
Perbaiki Saluran Air, Warga Meninggal Tertimpa Batu Cadas
http://cianjurkuinfo.blogspot.com/2015/05/perbaiki-saluran-air-warga-meninggal.html
Anak Perempuan Coba Bunuh Diri
http://cianjurkuinfo.blogspot.com/2015/05/sorang-anak-perempuan-coba-bunuh-diri.html
No comments:
Post a Comment