Monday, February 23, 2015

Diklat Pelaksana Kesehatan Diharapkan Dapat Perbaiki Kualitas Hidup

CianjurNewsFlash (CNF) - Dalam upaya percepatan program kesehatan di Kabupaten Cianjur, Pemerintah kabupaten terus berupaya meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan, salah satunya dengan dilaksanakannya diklat penyuluh kesehatan.

"Antara lain yaitu dengan memperbaiki fasilitas dan pengadaan untuk pelayanan dasar kesehatan terutama untuk keluarga miskin serta kesehatan ibu dan anak. Selain itu juga memperbanyak tenaga medis terutama untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau, serta memperbaiki kualitas lingkungan dan pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat." Demikian yang dikatakan Bupati Cianjur, melalui Sekretaris Daerah Kab. Cianjur, Oting Zainal Mutaqin, di Gedung Asrama Haji Ciloto-Puncak Cianjur, dalam acara Diklat Tekhnis Penyuluh Kesehatan Masyarakat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur, Senin (23/2/15).

Diklat tekhnis penyuluh kesehatan masyarakat di lingkungan pemerintah kabupaten Cianjur dipandang penting dilaksanakan, karena merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan wawasan pengetahuan dalam rangka tercapainya program bidang kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Cianjur, terutama untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para penyuluh kesehatan. 

Melalui diklat tersebut diharapkan, dapat lebih meningkatkan komitmen dan kesepahaman para pelaksana di bidang kesehatan untuk bersama-sama aktif dalam mengatasi masalah kesehatan guna mencapai tujuan percepatan pembangunan kesehatan yaitu tercapainya masyarakat yang sehat, yang pada akhirnya akan berkontribusi terhadap peningkatan indeks kesehatan masyarakat sejalan dengan visi Kabupaten Cianjur yaitu mewujudkan masyarakat Cianjur yang lebih sejahtera dan berakhlakul karimah.

Sementara itu M. Sidiq Alfatah, (panitia pelaksana kegiatan) mengatakan bahwa kegiatan tersebut dimaksudkan untuk dapat meningkatkan dan menambah kemampuan tekhnis khususnya di bidang penyuluh keshatan masyarakat, sehingga dapat berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Selain itu juga peserta diharapkan nantinya mampu memahai, menghayati dan mengaplikasikan cara hidup sehat didalam kehidupan sehari-hari. Acara itu dilaksanakan mulai tanggal 23-4 Maret, dengan jumlah pembelajaran 100 jam yang terdiri dari 75 jam pelajaran in class dan 25 jam pelajaran observasi lapangan. (FI/ferrycia)

No comments:

Post a Comment