Monday, February 2, 2015

Aneh, Bukan Diberi Sanksi, Malah Promosi

CianjurNewsFlash (CNF) - Terkait dengan mutasi terhadap ratusan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan pemkab Cianjur beberapa hari lalu, dinilai tidak masuk akal. Perombakan di jajaran pejabat di Kabupaten Cianjur secara besar-besaran seolah hanya mengada-ada.

"Proses mutasi yang dilakukan Bupati Cianjur itu, bukan berdasarkan proses transparansi dan semangat untuk efektivitas birokrasi tapi lebih pada balas budi. Hal ini, terbukti dengan dipromosikannya salah seorang pejabat yang telah berjasa pada bupati agar lolos dari jeratan jeruji besi." Demikian yang dikatakan oleh Direktur Institute Social Economic and Development (Inside) Cianjur, Yusep Sumantri, Selasa (3/2/15).

Yosep menilai, dalam pemerintahan Tjetjep Muchtar Sholeh, proses mutasi dan rotasi tidak jelas ukurannya. "Penempatan orang tersebut sebagai pejabat telah melukai rasa keadilan publik. Karena kita tahu bahwa yang bersangkutan pernah terjerat kasus korupsi. Jadi, sebutan Cianjur sebagai kota persemaian korupsi layak disandangkan. Pejabat yang melakukan korupsi bukan di berikan sanksi malahan diberikan promosi," jelasnya.

Dirinya melihat proses mutasi dan rotasi di jajaran pemkab Cianjur tersebut bukan pertama kalinya dan tidak akan berdampak pada peningkatan pelayanan publik di Cianjur. "Sepanjang pemerintahan di pimpin Tjetjep Muchtar Sholeh, mutasi sepertinya program wajib yang tidak bisa diingkari. Dan semua tergantung dengan keputusannya (bupati) tanpa ada proses baperjakat," tutur Yusep. (FI/ferrycia)

No comments:

Post a Comment