CianjurNewsFlash (CNF) - Bulan puasa serasa
belum lengkap tanpa kolang kaling (caruluk). Jenis makanan
kenyal ini biasanya marak pada bulan Ramadan. Namun
di bulan Ramadan sekarang terasa berbeda. Di
bulan Ramadan ini, penjual kolang kaling
tidak semarak Ramadan tahun lalu.
Tidak diketahui secara pasti apa penyebab jumlah penjual kolangkaling berkurang. Namun demikian peminat kolang kaling tetap banyak. “Peminat kolangkaling tetap banyak tapi barangnya agak susah didapat.” Demikian yang dikatakan oleh Edi, salah seorang penjual kolangkaling yang mangkal di pasar induk Cianjur (PIC), Juma’at (11/7/14).
Perkilonya dijual dengan harga Rp15ribu perkilo namun untuk borongan dirinya menjual dengan harga Rp12ribu. Kebanyakan pemesan berasal dari wilayah Cipanas dan Warungkondan, namun ada juga pembelinya berasal dari wilayah Tangerang dan Jakarta.
Dirinya mengaku dalam sehari bisa menjual sebanyak 60 kilogram. Dari 60 kilogram kolang-kaling yang dijual secara eceran tersebut, dirinya mendapat untung sebesar Rp150ribu. Namun terkadang ada juga yang memesan untuk dijual kembali. Semakin dekat ke lebaran penjualan kolangkaling ini akan meningkat.
Hal senada juga diungkapkan oleh penjual kolangkaling musiman lainnya. Endang, biasanya mendapatkan kolangkaling sebanyak 2 ton namun untuk tahun ini berkurang. “Sekarangmah rada sulit gning carulukteh, mung saeutik kengingna iyeu ge mung 8 kwintal,” ujarnya. Dirinya mendapat kolangkaling tersebut dari wilayah Cianjur selatan, yaitu dari Kadupandak dan juga Pagelaran.
Kebanyakan kolangkaling tersebut dibeli untuk dijadikan manisan. Selain itu penjualan akan meningkat jelang lebaran. “Upami caket ka lebaran pasti meningkat otomatis hargana oge bakalan naek cobi we,” jelasnya. (FI/ferrycia)
No comments:
Post a Comment