CianjurNewsFlash (CNF) - Disadari oleh KPU Kabupaten Cianjur bahwa tingkat partisipasi publik terhadap pemilu dinilai rendah. Adapun upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada pileg April 2014, pihak KPU kab. Cianjur masih terus melakukan sosialisasi. Baik di kalangan masyarakat umum maupun pelajar.
Pelajar sebagai pemilih pemula diharapkan mengetahui dan memahami tentang proses pelaksanaan pemilihan umum 9 April. KPU berpendapat bahwa harus ada pendidikan khusus bagi pemilih pemula. "Harus ada pendidikan yang inten khusus untuk pemilih pemula dimana targetnya 5-20 tahun kedepan dan jangan jadi korban demokrasi." Demikian yang dikemukakan oleh Kusnadi dari divisi sosialisasi, KPU Kabupaten Cianjur, Senin (7/4/14).
Ketika berbicara turunnya partisipasi dan pemahaman pemilu khususnya di Kabupaten Cianjur, sifatnya insidentil dan sesaat saja dimana ketika pemilu baru ada sosialisasi. "Untuk meningkatkan partisipasi dalam pemilu dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bisa saja dibuat peraturan, bentuknya bisa saja perda atau pergub," tambah Kusnadi.
Selain harus ada pendidikan yang khusus untuk pemilih pemula baiknya juga harus ada pendidikan ektrakulikuler di lembaga-lembaga pendidikan itu sendiri.
"Harus ada trik atau metode lain yang harus dipikirkan oleh siapapun yang terkait dengan dunia pendidikan," jelasnya. (FI)
Pelajar sebagai pemilih pemula diharapkan mengetahui dan memahami tentang proses pelaksanaan pemilihan umum 9 April. KPU berpendapat bahwa harus ada pendidikan khusus bagi pemilih pemula. "Harus ada pendidikan yang inten khusus untuk pemilih pemula dimana targetnya 5-20 tahun kedepan dan jangan jadi korban demokrasi." Demikian yang dikemukakan oleh Kusnadi dari divisi sosialisasi, KPU Kabupaten Cianjur, Senin (7/4/14).
Ketika berbicara turunnya partisipasi dan pemahaman pemilu khususnya di Kabupaten Cianjur, sifatnya insidentil dan sesaat saja dimana ketika pemilu baru ada sosialisasi. "Untuk meningkatkan partisipasi dalam pemilu dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bisa saja dibuat peraturan, bentuknya bisa saja perda atau pergub," tambah Kusnadi.
Selain harus ada pendidikan yang khusus untuk pemilih pemula baiknya juga harus ada pendidikan ektrakulikuler di lembaga-lembaga pendidikan itu sendiri.
"Harus ada trik atau metode lain yang harus dipikirkan oleh siapapun yang terkait dengan dunia pendidikan," jelasnya. (FI)
No comments:
Post a Comment