Friday, May 2, 2014

Petani Jagung Berharap Pemerintah Perhatikan Saluran Air


Adapun yang menjadi kendala di wilayah tersebut adalah air yang merupakan kebutuhan pokok bagi lahan pertanian. Para petani mengharapkan perbaikan irigasi serta normalisasi sungai yang ada di sekitar lahan pertanian mereka.

Setiap tahunnya para petani sekitar wilayah tersebut serempak menanam jagung karena dirasa menguntungkan. Adapun yang menjadi kendala dari para petani yaitu iklim yang tidak menentu karena jagung manis ini rentan terhadap cuaca dan juga perawatan ekstra.

Meski harganya tidak stabil, namun untuk pemasarannya tidak sulit karena banyak bandan yang mendatangi petani. "Biasanya para bandan langsung terjun ke petani". Demikian yang dikemukakan oleh Deni Septiadi selaku lurah kampung Cirata desa Babakan Caringin kec. Karangtengah kab. Cianjur.

Deni menambahkan, dari petani mereka hanya menanam dan setelah cukup waktu panen mereka menjual kepada bandar yang biasa datang ke lokasi. Umumnya para bandar membawa dan menjual jagung manis ke wilayah Jabodetabek.

Sebagai kawasan tadah hujan, petani yang biasa menanam padi dan merupakan tanaman utama, jagung manis dan kacang merupakan tanaman selingan yang biasa ditanam itupun tergantung musim.

Diwilayah kampung Cirata terdapat lebih dari 8 gabungan kelompok tani (gapoktan). Setiap gapoktan terdiri dari 50 orang petani.

Kalo dilihat dari bibit para petani tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkannya. Namun demikian para petani berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan irigasi sungai. (FI)

No comments:

Post a Comment