CianjurNewsFlash (CNF) - Pemerintah kabupaten Cianjur saat ini sedang
menggalakan kembali beras pandanwangi, dimana pemerintah daerah berupaya
untuk mengalokasikan perbenihan di Warungkondang. Selain
itu juga dalam mendukung upaya tersebut pemkab Cianjur telah membeli
tanah khusus untuk perbenihan dan nantinya juga bisa dijadikan sebagai
percontohan.
Dipasaran terdapat beberapa beras berlabel pandanwangi super, padahal itu hanya beras biasa dengan kwalitas super. Beberala macam jenis beras antara lain beras kepala dimana ini juga terbagi dalam beras kepala 1 dan beras kepala 2 dan juga menir. Beras super sendiri merupakan penyatuan dari ke 3 macam.
Tidak sedikit dari masyarakat yang terjun di bisnis beras dan mencoba mendompleng seperti dengan membubuhi label beras pandanwangi, padahal belum tentu pandanwangi asli.
Terkait dengan cukup banyak merek beras berlabelkan pandanwangi, padahal belum tentu beras tersebut benar-benar pandanwangi, pemerintah kabupaten Cianjur akan melakukan upaya yaitu dengan cara Labelisasi. Ini berguna bagi konsumen agar dapat mengetahui beras yang asli pandanwangi.
Rencananya labeling ini akan dilaksanakan pada akhir tahun ini. Dengan adanya labeling nantinya para konsumen akan mengetahui beras pandanwangi asli. "Kami nanti akan menggarap labeling dan diharapkan konsumen mengetahui mana yang pandanwangi mana yang wangipandan" Demikian yang dikemukakan oleh E. Laksana, selaku penyusunan program Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) kabupaten Cianjur.
Dengan harga yang relatif lebih mahal, dirasa wajar karena kenikmatan beras pandanwangi, berbeda dengan beras lainnya. Selain itu juga tidak di setiap wilayah dapat tumbuh baik dan juga dengan waktu tanam yang relatif lama.
Pemerintah kabupaten Cianjur nantinya akan melakukan labeling terhadap beras pandanwangi. Ini dilakukan untuk melindungi petani yang menanam padi pandanwangi jangan sampai harganya murah. Selain itu juga menghindari penipuan kepada konsumen dimana dengan banyaknya label beras dengan nama beras pandanwangi namun isinya tidak sesuai. (FI)
Dipasaran terdapat beberapa beras berlabel pandanwangi super, padahal itu hanya beras biasa dengan kwalitas super. Beberala macam jenis beras antara lain beras kepala dimana ini juga terbagi dalam beras kepala 1 dan beras kepala 2 dan juga menir. Beras super sendiri merupakan penyatuan dari ke 3 macam.
Tidak sedikit dari masyarakat yang terjun di bisnis beras dan mencoba mendompleng seperti dengan membubuhi label beras pandanwangi, padahal belum tentu pandanwangi asli.
Terkait dengan cukup banyak merek beras berlabelkan pandanwangi, padahal belum tentu beras tersebut benar-benar pandanwangi, pemerintah kabupaten Cianjur akan melakukan upaya yaitu dengan cara Labelisasi. Ini berguna bagi konsumen agar dapat mengetahui beras yang asli pandanwangi.
Rencananya labeling ini akan dilaksanakan pada akhir tahun ini. Dengan adanya labeling nantinya para konsumen akan mengetahui beras pandanwangi asli. "Kami nanti akan menggarap labeling dan diharapkan konsumen mengetahui mana yang pandanwangi mana yang wangipandan" Demikian yang dikemukakan oleh E. Laksana, selaku penyusunan program Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) kabupaten Cianjur.
Dengan harga yang relatif lebih mahal, dirasa wajar karena kenikmatan beras pandanwangi, berbeda dengan beras lainnya. Selain itu juga tidak di setiap wilayah dapat tumbuh baik dan juga dengan waktu tanam yang relatif lama.
Pemerintah kabupaten Cianjur nantinya akan melakukan labeling terhadap beras pandanwangi. Ini dilakukan untuk melindungi petani yang menanam padi pandanwangi jangan sampai harganya murah. Selain itu juga menghindari penipuan kepada konsumen dimana dengan banyaknya label beras dengan nama beras pandanwangi namun isinya tidak sesuai. (FI)
No comments:
Post a Comment