Monday, April 28, 2014

Waspadai Cuaca Yang Tidak Menentu

CianjurNewsFlash (CNF) - Dinas kesehatan Cianjur berusaha untuk sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan pemberantasan penyakit yang diakibatkan oleh nyamuk, dimana akhir-akhir ini sering terjadi turun hujan.
 
Di Cianjur sendiri sebetulnya telah memiliki juru pemberantas jentik (Jumantik), namun petugas ini hanya sewaktu-waktu saja karena terkendala anggaran.

Meski penyakit cikungunya tidak begitu berbahaya namun masyarakat perlu mewaspadainya. Penderita cikungunya akan sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu 14 hari tanpa menggunakan obat.

Di Cianjur yang merupakan daerah endemik antara lain Cibeber Cilaku dan Cikalong. Berdasarkan laporan yang masuk dalam beberapa minggu terakhir, sedikitnya di Cianjur terdapat 12 penderita cikungunya. Adapun gejala dari cikungunya yaitu penderita merasa demam, namun yg paling kentara yaitu sakit pada persendian.

Kalau dilihat dari pola cuaca sekarang yang tidak menentu, sulit untuk memprediksi potensi ancaman berbagai penyakit. "Kalau dilihat polanya, sekarang lebih berat dibanding waktu dulu karena cuaca yang tidak menentu dan harus diwaspadai setiap saat". Demikian yang dikemukakan Agus Haris selaku kepala Sub Pencegahan Penyakit Menular (P2M) dinas kesehatan kab. Cianjur.

Potensi penyakit yang timbul akibat cuaca seperti ini juga antara lain DBD dan diare serta Ispa. Periode antara Januari sampai dengan April merupakan masa dimana banyak sekali masyarakat menderita DBD. Sampai bulan Maret tahun 2013 saja, tercatat setidikitnya terdapat 86 penderita positif DBD yang tersebar di wilayah Kabupaten Cianjur.

Kebanyakan daerah endemik dari penderita DBD berasal dari wilayah yang bersuhu panas. Dengan perubahan cuaca yang ekstim seperti sekarang diharapkan kepada masyarakat untuk selalu memiliki prilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari berbagai penyakit. (FI)

No comments:

Post a Comment