Wednesday, April 2, 2014

Tingkat Konsumsi Masyarakat Cianjur terhadap Ikan Tawar Masih Rendah

CianjurNewsFlash (CNF) - Tingkat konsumsi masyarakat Cianjur terhadap ikan tawar sampai saat ini masih rendah. Tercatat hanya 21% per tahun dan ini masih cukup jauh dari tingkat konsumsi nasional yaitu 31.06%. 

"Meski Cianjur memiliki sentra yang besar dan potensial terhadap budi daya ikan, namun tingkat konsumsi ikan tawar masih rendah".  Demikian yang dikemukakan oleh Erna Nurdiana selaku Kepala Seksi Budidaya Perikanan & Sumber Daya Kelautan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cianjur. Kab. Cianjur disela kerjanya Kamis (21/3/13).
Masyarakat Cianjur lebih tertarik dengan daging seperti ayam ataupun daging merah lainnya. Padahal kandungan dalam ikan sangat baik bagi pertumbuhan apalagi bagi anak-anak.
Ini cukup disayangkan padahal kalau dilihak kandungannya sangat baik selain itu juga cukup terjangkau bila dibandingkan dengan daging yang berwarna merah seperti sapi dan yang lainnya.
 
Ditambahkan Erna, setiap tahun pihaknya selalu melakukan sosialisasi dengan adanya gerakan makan ikan.
Dirinya berharap ke depannya masyarakat Cianjur akan lebih banyak mengkonsumsi ikan, karena Cianjur juga terkenal dengan budidaya ikannya seperti di Cirata. 

Pihaknya menyayangkan, mengingat potensi bidang perikanan di Kabupaten Cianjur cukup tinggi serta menjadi salah satu sentra produksi ikan di Jawa Barat.
Meski demikian pihaknya terus mensosialisasikan agar warga terus dapat mengkonsumsi ikan, salah satunya dengan program gemar ikan.

Adapun upaya untuk meningkatkan konsumsi ikan antara lain yaitu dengan cara mengadakan event yang dilaksanakan setiap tahun yaitu gemar makan ikan, dimana pelaksanaannya dengan masuk kesekolah-sekolah.


Untuk pembudidayaan ikan di Cianjur terletak di kawasan Ciarata dengan berbagai jenis ikan diantaranya ikan mas, ikan nila, ikan patin dan ikan lele.

"30 persen dari hasil tersebut untuk konsumsi warga dan sekitar 70 persen sisanya di untuk dijual ke luar daerah, seperti Sumatra, kalimantan.

No comments:

Post a Comment