CianjurNewsFlash (CNF) - Banyak
orang yang berpendapat kalau jengkol merupakan makanan kalangan kelas
bawah, meskipun makanan ini sekarang sudah ada yang memasukkan di
restoran-restoran tertentu bahkan merambah ke restoran di mall.
Kebanyakan orang mengatakan bahwa jengkol merupakan yang cukup memalukan
karena setelah mengkonsumsi biji ini akan menimbulkan bau mulut yang
mengganggu pergaulan sekeliling. Meskipun demikian banyak juga yang
menkonsumsi jengkol mulai dari kalangan dewasa maupun remaja.
Akhir-akhir
ini penikmat jengkol sepertinya harus mengurangi konsumsinya karena
sulit didapat dan kalaupun ada harganya cukup mahal melebihi harga
daging ayam. "Biasa menjual jengkol dengan kwalitas bagus paling tinggi
sampai Rp20.000 perkilo, dengan borongan Rp16.000 sampai Rp18.000".
Demikian penuturan Anwar, salah seorang penjual jengkol di pasar induk
Cianjur.
Anwar
mengatakan bahwa dirinya belanja dari pasar Caringun Bandung dan untuk
daerah pemasok jengkol seperti jawa, sumatra dan lampung. Dirinya tidak
begitu mengetahui dengan pasti penyebab terjadinya kelangkaan namun
kemungkinan pasokan dari daerah tertentu yang menyebabkan terjadinya
kenaikan harga. Meski demikian dirinya berharap harga seperti ini tidak
berlangsung lama.
Meski
dianggap cukup mengganggu setelah mengkonsumsi jengkol tapi kandungan
dalam jengkol ini cukup lengkap, antara lain kaya akan karbohidrat,
vitamin A, vitamin B, fosfor dan kalsium. Selain itu juga mengandung
vitamin C juga kandungan proteinnya lebih tinggi dari tempe serta
bermanfaat bagi yang memiliki masalah dengan anemia.
Namun
jangan mengkonsumsi berlebihan karena dapat mengakibatkan keracunan.
Dalam jumlah tertentu kandungan yang terdapat dalam jengkol yaitu asam
jengkolat dapat membentuk kristal yang akan menyumbat saluran kencing
bahkan menimbulkan pendarahan. (FI)
No comments:
Post a Comment