Wednesday, April 23, 2014

Penikmat Jengkol Harus Mengurangi Konsumsi Karna Sulit Didapat

CianjurNewsFlash (CNF) - Banyak orang yang berpendapat kalau jengkol merupakan makanan kalangan kelas bawah, meskipun makanan ini sekarang sudah ada yang memasukkan di restoran-restoran tertentu bahkan merambah ke restoran di mall. Kebanyakan orang mengatakan bahwa jengkol merupakan yang cukup memalukan karena setelah mengkonsumsi biji ini akan menimbulkan bau mulut yang mengganggu pergaulan sekeliling. Meskipun demikian banyak juga yang menkonsumsi jengkol mulai dari kalangan dewasa maupun remaja.
 
Akhir-akhir ini penikmat jengkol sepertinya harus mengurangi konsumsinya karena sulit didapat dan kalaupun ada harganya cukup mahal melebihi harga daging ayam. "Biasa menjual jengkol dengan kwalitas bagus paling tinggi sampai Rp20.000 perkilo, dengan borongan Rp16.000 sampai Rp18.000". Demikian penuturan Anwar, salah seorang penjual jengkol di pasar induk Cianjur.
 
Anwar mengatakan bahwa dirinya belanja dari pasar Caringun Bandung dan untuk daerah pemasok jengkol seperti jawa, sumatra dan lampung. Dirinya tidak begitu mengetahui dengan pasti penyebab terjadinya kelangkaan namun kemungkinan pasokan dari daerah tertentu yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga. Meski demikian dirinya berharap harga seperti ini tidak berlangsung lama.
 
Meski dianggap cukup mengganggu setelah mengkonsumsi jengkol tapi kandungan dalam jengkol ini cukup lengkap, antara lain kaya akan karbohidrat, vitamin A, vitamin B, fosfor dan kalsium. Selain itu juga mengandung vitamin C juga kandungan proteinnya lebih tinggi dari tempe serta bermanfaat bagi yang memiliki masalah dengan anemia.
 

Namun jangan mengkonsumsi berlebihan karena dapat mengakibatkan keracunan. Dalam jumlah tertentu kandungan yang terdapat dalam jengkol yaitu asam jengkolat dapat membentuk kristal yang akan menyumbat saluran kencing bahkan menimbulkan pendarahan. (FI)

No comments:

Post a Comment