CianjurNewsFlash (CNF) - Akibatnya guyuran hujan dikawasan wisata Cipanas
kemarin menyebabkan air sungai Cisarua Cipanas kembali meluap dan menimpa belasan rumah di Kampung Barukupa, Desa Cipanas,
Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, terendam. Seorang warga bernama
Sayuti (50), warga Pasir Kampung, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet,
Kabupaten Cianjur, meninggal dunia karena terperosok saluran air yang
meluap dan terseret arus air.
Berdasarkan informasi, hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut
terjadi sejak pukul 16.00 WIB. Meluapnya sungai Cisarua terjadi sesaat
hujan turun melanda wilayah tersebut.
"Hujan dari sore sangat deras sehingga sungai Cisarua meluap, dan
menggenangi kampung kami dan merendam beberapa rumah," ujar salah
seorang warga sekitar, Kohar (49).
Saat terjadi luapan sungai tersebut, salah seorang warga yang tengah
berjalan di pinggir parit terperosok. "Saat hujan deras korban sedang
berjalan di pinggir parit dan terperosok, karena mungkin air saat itu
sangat deras. masih sempat minta tolong saat arus air membawanya,"
ujarnya.
Banjir yang menggenangi Kampung Baru Kupa, jelas dia, terjadi sudah tiga
kali dalam tiga bulan terakhir. Penyebab terjadinya banjir ke kampung,
dikarenakan lokasi kampung berada dibawah Sungai Cisarua dan menjadi
jalan aliran air sungai tersebut.
"Sudah tiga kali ini terjadi, setiap kali hujan deras selalu saja
selokan besar di kampung kami yang mendapat kiriman air dari Sungai
Cisarua sudah tidak kuat lagi menampung debit air yang besar," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Cianjur, Asep Achmad Suhara menuturkan hingga kini pihaknya masih
melakukan pendataan jumlah rumah yang terendam banjir. Kata dia, kondisi
Sungai Cisarua yang sudah dangkal dan minimnya penghijauan di bantaran
sungai menjadi penyebab seringnya terjadi luapan jika curah hujan
tinggi.
"Tidak hanya itu, air dari pegunungan yang masuk ke sungai Cisarua juga
dalam jumlah tinggi karena tidak ada penahan berupa pohon-pohon yang
seharusnya ada. Namun, karena sudah banyak beralih fungsi menjadi
pemukiman dan areal pertanian maka debit air pegunungan yang masuk ke
sungai semakin besar," katanya.
Untuk menanggulangi bencana di wilayah Cipanas dan sekitarnya tidak bisa
lagi secara parsial. Namun, harus menyeluruh termasuk melakukan
reboisasi dan mengembalikan lahan hutan yang sudah beralih fungsi.
"Kampung Barukupa ini adalah kampung yang dilewati saluran air dari
Sungai Cisarua. Belum lagi, kondisi pembuangan air (selokan) di kampung
ini juga sudah menyempit. Normalisasi beberapa sungai di Cipanas juga
sudah mendesak dilakukan," tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan, akibat hujan deras dan
mengakibatkan banjir, juga terjadi di beberapa ruas jalan
Cipanas-Cianjur. Beberapa titik diantaranya terjadi di depan Hotel
Cianjur dan Pasar Cipanas. Sistem drainase yang buruk menyebabkan banjir
"Cileuncang" sering terjadi.
No comments:
Post a Comment