CianjurNewsFlash (CNF) - Sebanyak
8 orang warga kampung Kopeng desa Kemang Rt 03/04 kec. Bojongpicung
bersimbah darah akibat bacokan seorang warga, Kamis (23/1/14). Kamis
malam sekitar pukul 21.30 wib, beberapa korban dilarikan ke RSUD kab.
Cianjur.
Kuswoyo (30), pelaku yang telah berumah tangga ini, sehari-harinya beraktifitas sebagai buruh tani. Meski pernah masuk rumah sakit jiwa, namun masyarakat menganggap bahwa dirinya telah sehat dan normal.
Adapun kronologis kejadian tersebut yaitu sekitar pukul 20.30 wib dimana warga setempat sedang berkumpul di warung, secara tiba-tiba pelaku lansung membacok warga yang sedang berkumpul. Akibat dari kejadian tersebut 6 orang yang sedang berkumpul di warung terkena sabetan golok. Mengetahui ada keributan diluar rumah, tetangga lainnya bergegas keluar untuk mengetahui keributan. Mengetahui dirinya dikejar warga, akhirnya pelaku lari ke salah satu rumah dan menyabetkan goloknya ke 2 orang lainnya yaitu perempuan,1 dewasa dan 1 anak kecil.
Kemudian pelaku melarikan diri ke hutan yang tidak berada jauh dari kampung tersebut. Warga setempat berusaha mengejar mengancam akan dibunuh. Beruntung ada babinsa sehingga pelaku bisa di amankan di kantor polsek untuk menghindar dari amukan warga.
Pelaku memiliki riwayat kelainan kejiwaan. "Tahun 2011, pelaku berusaha bunuh diri namun diselamatkan oleh warga. Sempat juga dirawat di sebuah rumah sakit jiwa." Demikian yang dikemukakan oleh Deden Rahardian selaku kepala desa Kemang kec. Bojongpicung (24/1/14).
Deden menambahkan bahwa meski pelaku memiliki kelainan jiwa, namun dalam beberapa tahun belakangan tidak terlihat, yang dia tahu, pelaku merupakan orang yang normal seperti lainnya. "Yang saya tahu bahwa pelaku seperti warga normal lainnya," tutur Deden.
Korban antara lain yaitu Ayi bin badri (41) korban paling parah, mengalami bacokan pada bagian kepala dan leher, Hilman (17) juga mengalami bacokan pada leher, Pok, Sofiah (35), Seli (3), dan Aan (50), Cecep (30), Epon (70). "Tidak semuanya di larikan kerumah sakit, yang lainnya ditangani di puskesmas Bojongpicung," ujar Deden. (FI)
Kuswoyo (30), pelaku yang telah berumah tangga ini, sehari-harinya beraktifitas sebagai buruh tani. Meski pernah masuk rumah sakit jiwa, namun masyarakat menganggap bahwa dirinya telah sehat dan normal.
Adapun kronologis kejadian tersebut yaitu sekitar pukul 20.30 wib dimana warga setempat sedang berkumpul di warung, secara tiba-tiba pelaku lansung membacok warga yang sedang berkumpul. Akibat dari kejadian tersebut 6 orang yang sedang berkumpul di warung terkena sabetan golok. Mengetahui ada keributan diluar rumah, tetangga lainnya bergegas keluar untuk mengetahui keributan. Mengetahui dirinya dikejar warga, akhirnya pelaku lari ke salah satu rumah dan menyabetkan goloknya ke 2 orang lainnya yaitu perempuan,1 dewasa dan 1 anak kecil.
Kemudian pelaku melarikan diri ke hutan yang tidak berada jauh dari kampung tersebut. Warga setempat berusaha mengejar mengancam akan dibunuh. Beruntung ada babinsa sehingga pelaku bisa di amankan di kantor polsek untuk menghindar dari amukan warga.
Pelaku memiliki riwayat kelainan kejiwaan. "Tahun 2011, pelaku berusaha bunuh diri namun diselamatkan oleh warga. Sempat juga dirawat di sebuah rumah sakit jiwa." Demikian yang dikemukakan oleh Deden Rahardian selaku kepala desa Kemang kec. Bojongpicung (24/1/14).
Deden menambahkan bahwa meski pelaku memiliki kelainan jiwa, namun dalam beberapa tahun belakangan tidak terlihat, yang dia tahu, pelaku merupakan orang yang normal seperti lainnya. "Yang saya tahu bahwa pelaku seperti warga normal lainnya," tutur Deden.
Korban antara lain yaitu Ayi bin badri (41) korban paling parah, mengalami bacokan pada bagian kepala dan leher, Hilman (17) juga mengalami bacokan pada leher, Pok, Sofiah (35), Seli (3), dan Aan (50), Cecep (30), Epon (70). "Tidak semuanya di larikan kerumah sakit, yang lainnya ditangani di puskesmas Bojongpicung," ujar Deden. (FI)
No comments:
Post a Comment