CianjurNewsFlash (CNF) - Berbagai macam persoalan sosial sampai saat ini masih saja
mengemuka. Pemkab Cianjur dinilai terkesan kurang serius dalam menangani masalah
sosial. Antara lain masalah anak jalanan, pengemis yang saat ini tetap saja “berseliweran”
di wilayah terutama di pusat kota. Selain itu juga yang paling memprihatinkan
yaitu dengan kasus HIV/AIDS. Terkesan kurang serius terlebih dilihat dari
minimnya anggaran untuk sektor tersebut.
Asep M Yusuf yang merupakan salah satu aktivis
Pekerja Anak Cianjur, mengatakan, persoalan sosial tersebut merupakan
fenomena gunung es yang tampak kecil di permukaan namun sebenarnya menggurita.
"Jika dibiarkan akan menjadi ancaman besar bagi keberlangsungan generasi
penerus di Kabupaten Cianjura ini," kata Asep, beberapa waktu lalu.
Ditambahkan juga bahwa, salah satu bukti kurangseriusnya pemerintah dalam
menangani kasus-kasus sosial tersebut adalah dalam hal penanganan kasus
pengemis anak serta anak jalanan (anjal). Fenomena anak kecil menjadi pengemis
terlihat dalam kurun beberapa tahun terakhir terus meningkat. Mereka bukan
hanya ditertibkan, namun pemerintah juga harus mampu membongkar jaringan
pengemis ini. “Dari hasil investigasi kami, ini mereka memang ada yang
mengkordinirnya.”
Salah satu persoalan sosial yang pernah diakui oleh Pemkab Cianjur melalui Dinas
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans)beberapa waktu lalu yaitu
karena tidak memiliki rumah singgah sebagai sarana pembinaan dan pendidikan
mereka.
"Kalau kita punya rumah singgah setidaknya upaya pembinaan dan pemberian
bekal keterampilan terhadap mereka dapat terpantau. Jauh-jauh hari kita sudah
mengajukan itu (rumah singgah, red), namun sampai saat ini belum
terealisasi," ucap Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Cianjur, H Sumitra.
(FI/ferrycia)
No comments:
Post a Comment