CianjurNewsFlash (CNF) - Meski merasa kecewa dengan hal yang terjadi
saat ini dimana setelah berjalan, wakil bupati ternyata hanya dijadikan
sebagai 'pelengkap' saja dari pemerintahan kabupaten Cianjur. Namun demikian dirinya menyatakan belum bisa memastikan akan mundur.
Berbagai kekecewaan dialami oleh Suranto, selama menjabat sebagai wakil bupati. Antara lain tidak diikutsertakannya dalam rapat koordinasi, dimana dalam 6 bulan pertama, Suranto diberikan kewenangan untuk memimpin rapat koordinasi antar OPD dan juga camat yang biasa dilaksanakan setiap hari Selasa. Namun memasuki tahun berikutnya, semua kegiatan rakor dipimpin langsung Bupati, dan dirinya tidak diikutsertakan.
Selain itu juga dalam hal mutasi. Dirinya tidak diberitahu tentang informasi terkait hal tersebut. Suranto merasa heran ketika ada beberapa orang yang bukan pejabat, tapi malah bisa menentukan mutasi.
“Ada beberapa orang bukan pejabat tapi malah bisa menentukan, sehingga dari situ saya merasa ko ada yang lebih berkuasa dari pada wakil Bupati." Demikian yang dikemukakan oleh Suranto.
Ketika ditanya siapa yang dimaksud, Suranto enggan menjawabnya. ”Ya tidak elok kalo saya membukanya, ada istilah kan rahasia umum. Nah disini kelihatan sekali bahwa saya tidak boleh berperanan”jelasnya.
“Secara pribadi saya ingin mundur dari jabatan sebagai wakil bupati, tetapi karena adanya dorongan dari tokoh masyarakat saya akan terus menjalankan amanah ini," tutur Suranto. (FI)
Berbagai kekecewaan dialami oleh Suranto, selama menjabat sebagai wakil bupati. Antara lain tidak diikutsertakannya dalam rapat koordinasi, dimana dalam 6 bulan pertama, Suranto diberikan kewenangan untuk memimpin rapat koordinasi antar OPD dan juga camat yang biasa dilaksanakan setiap hari Selasa. Namun memasuki tahun berikutnya, semua kegiatan rakor dipimpin langsung Bupati, dan dirinya tidak diikutsertakan.
Selain itu juga dalam hal mutasi. Dirinya tidak diberitahu tentang informasi terkait hal tersebut. Suranto merasa heran ketika ada beberapa orang yang bukan pejabat, tapi malah bisa menentukan mutasi.
“Ada beberapa orang bukan pejabat tapi malah bisa menentukan, sehingga dari situ saya merasa ko ada yang lebih berkuasa dari pada wakil Bupati." Demikian yang dikemukakan oleh Suranto.
Ketika ditanya siapa yang dimaksud, Suranto enggan menjawabnya. ”Ya tidak elok kalo saya membukanya, ada istilah kan rahasia umum. Nah disini kelihatan sekali bahwa saya tidak boleh berperanan”jelasnya.
“Secara pribadi saya ingin mundur dari jabatan sebagai wakil bupati, tetapi karena adanya dorongan dari tokoh masyarakat saya akan terus menjalankan amanah ini," tutur Suranto. (FI)
No comments:
Post a Comment