CianjurNewsFlash (CNF) - Perlakuan
tidak manusiawi berupa pukulan dan juga perlakuan yang menyakitkan
secara fisik maupun psikis lainnya yang dilakukan oleh para mandor dan
tentu saja pemilik pabrik kuali di Tangerang Yuki Irawan membuat 22
orang pekerja asal Cianjur merasa kapok bekerja jauh ke luar kota.
Dari 22 orang pekerja muda tersebut terdapat 4 orang yang masih di
bawah umur. Mereka antara lain Do'a Supiandi (17) warga kampung Cipurut
desa Sukapura kecamatan Cidaun, Ajat Sudrajat (17) asal kampung Cibadak
desa Pangadegan kecamatan Pagelaran, Iwan (17) asal kampung Leuwiloa
desa Sukagalih kecamatan Cikalongkulon, dan Usup (17) asal kampung
Pasirangin desa Simpang kecamatan Pasirkuda.
Mereka mengatakan
bahwa awalnya dijanjikan pekerjaan yang baik dan juga bayaran. Namun
itu cuma janji saja dan tidak pernah terjadi. "Asalnya diajak kerja tapi
ternyata ada kekerasan disitu dan kami tidak betah". Demikian yang
dikatakan oleh ke 4 pekerja tersebut.
Selama 5 bulan bekerja
dipabrik tersebut mereka belum pernah mendapatkan gaji. Kekerasan berupa
pemukulan sering dilakukan oleh mandor dan itu dilakukan atas perintah
bosnya. "Kami sering dipukul oleh mandor atas suruhan bos, ya sama bos
juga",ujarna. Setelah kelur dari pabrik tersebut mereka merasa senang.
Hal lebih menyakitkan juga dialami oleh Andi. Pekerja asal Lampung
Utara dan baru bekerja 3 bulan, mendapatkan perlakuan yang sadis oleh
pihak pabrik tersebut. Kakinya disiram dengan menggunakan cairan kimia
mengakibatkan luka (borok.red) yang menyakitkan. Luka tersebut sengaja
dilakukan oleh pemilik dan dibiarkan, tanpa dirawat. Sampai saat ini
luka tersebut terasa sakit demikian juga pada bagian lengan, dimana
beberapa kali bagian lengannya disundut rokok oleh pihak pabrik. (FI)
No comments:
Post a Comment